SURATDOKTER.com – Anxiety atau kecemasan adalah repsons alami tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam atau menegangkan. Setiap orang perlu belajar dan mengetahui bagaimana cara mengelola anxiety yang mereka alami. Mengapa begitu?
Kecemasan dalam jumlah wajar adalah respons alami tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam. Tetapi pada individu dengan gangguan kecemasan, hal tersebut menjadi tidak proporsional dengan tingkat risiko yang sebenarnya.
Maka dari itu, pada artikel ini kita akan bahas apa saja tanda-tanda seseorang mengalami gangguan kecemasan dan bagaimana cara mengelola anxiety agar tidak sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ciri-Ciri Utama Gangguan Kecemasan
Kecemasan dapat muncul dalam berbagai situasi, misalnya saat menghadapi tantangan besar, atau menghadapi perubahan besar dalam hidup.
Namun, Anda juga perlu tahu apa saja tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kadar kecemasan yang Anda rasakan sudah tidak normal.
Berikut ini adalah beberapa ciri seseorang mengalami gangguan kecemasan:
- cenderung merasa cemas dan khawatir secara berlebihan terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti pekerjaan, kesehatan, keluarga, atau situasi sehari-hari.
- sulit mengendalikan kekhawatiran mereka, meskipun mereka menyadari bahwa kecemasan mereka berlebihan.
- muncul gejala fisik seperti ketegangan otot, gelisah, sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan, dan denyut jantung yang cepat.
- muncul reaksi fisik seperti keringat dingin, gemetar, dan sensasi kewalahan.
Faktor Penyebab dan Pemicu Kecemasan (Anxiety)
Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga menyebabkan atau menjadi pemicu meningkatnya rasa cemas.
Genetika
Risiko mengembangkan gangguan kecemasan dapat memiliki dasar genetik. Jika ada riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga, seseorang mungkin lebih rentan untuk mengalaminya.
Kimiawi dalam Otak
Ketidakseimbangan neurotransmitter dalam otak, seperti serotonin, dopamine, dan norepinefrin, dapat memainkan peran dalam perkembangan gangguan kecemasan. Gangguan pada sistem saraf ini dapat menghasilkan reaksi kecemasan yang lebih intens.
Pengalaman Traumatis
Pengalaman traumatis, seperti kecelakaan, kehilangan yang mendalam, atau pelecehan, bisa meningkatkan risiko mengembangkan gangguan kecemasan. Respons kecemasan bisa menjadi mekanisme perlindungan yang berlebihan sebagai akibat dari trauma tersebut.
Stres Berlebihan
Stres kronis dari pekerjaan, hubungan, atau masalah keuangan dapat memicu kecemasan. Beban emosional yang terus-menerus dapat mengganggu keseimbangan mental dan fisik.
Perubahan Hidup Secara Drastis
Peristiwa besar dalam hidup, seperti pernikahan, kelahiran anak, pindah rumah, atau kehilangan pekerjaan, dapat memicu kecemasan karena perubahan tersebut bisa mengganggu rutinitas dan kenyamanan.
Penggunaan Zat
Konsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, atau bahkan stimulan seperti kafein dapat mempengaruhi tingkat kecemasan seseorang. Penggunaan zat-zat ini dapat menyebabkan perasaan gelisah dan meningkatkan kecemasan.
Cara Mengelola Kecemasan (Anxiety) Dalam Kehidupan Sehari-hari
Pahami Kecemasan Anda
Mengenal dan memahami apa yang menyebabkan kecemasan Anda dapat menjadi langkah awal yang penting. Cobalah untuk mengidentifikasi situasi, pikiran, atau peristiwa yang memicu kecemasan Anda sehingga Anda dapat mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengatasinya.
Latihan Relaksasi
Teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam-dalam, atau yoga dapat membantu meredakan kecemasan. Rutinitas relaksasi secara teratur dapat membantu menenangkan sistem saraf Anda dan mengurangi reaksi kecemasan.
Olahraga Teratur
Aktivitas fisik memiliki dampak positif pada kesehatan mental. Olahraga dapat melepaskan endorfin, yang dikenal sebagai hormon “bahagia”, dan membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan.
Pola Makan dan Tidur yang Sehat
Jaga pola makan yang seimbang dan pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup. Kekurangan tidur dan asupan nutrisi yang tidak seimbang dapat memperburuk kecemasan.
Batasi Konsumsi Kafein dan Alkohol
Kafein dan alkohol dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dan kualitas tidur. Batasi konsumsi keduanya, terutama jika Anda merasa bahwa mereka memicu kecemasan.
Berbicara dengan Seseorang
Berbicara tentang perasaan kecemasan Anda dengan teman dekat, anggota keluarga, atau seorang profesional kesehatan mental dapat membantu Anda merasa didengar dan mendapat dukungan.
Konsultasi dengan Profesional Kesehatan Mental
Jika kecemasan Anda parah dan mengganggu kehidupan sehari-hari, konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan bimbingan, dukungan, dan mungkin meresepkan pengobatan jika diperlukan.
Kesimpulan
Mengenali faktor penyebab dan pemicu kecemasan adalah langkah awal yang penting dalam mengelola kondisi ini. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami kecemasan yang mengganggu, penting untuk segera mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan evaluasi dan dukungan yang tepat.***
Baca Juga:
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety): Bukan Sekedar Merasa Malu Saat di Ruang Publik
- Pesimisme dapat Menyebabkan Kecemasan? Begini Cara Mengatasi Pesimisme yang Berlebihan
- Sesederhana Itu! Inilah 5 Pengobatan Alami untuk Mengurangi Anxiety
Penulis: Wikhanova
Editor: A Salsabila Istiqlal
Referensi:
- https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/anxiety-treatment-options
- https://www.healthline.com/health/mental-health/how-to-cope-with-anxiety
- https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/anxiety-and-panic-attacks/self-care/