Berkeringat merupakan salah satu respon alami untuk menurunkan suhu tubuh. Di sisi lain, beberapa orang mengalami kondisi di mana tubuh mereka memproduksi keringat bahkan saat suhu tubuh sedang normal. Hal ini lazim disebut sebagai hiperhidrosis.
Banyak orang yang mengatakan bahwa telapak tangan yang mudah berkeringat menandakan adanya penyakit serius. Benarkah mitos tersebut? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.
Pengertian
Hiperhidrosis merupakan salah satu kondisi medis di mana kelenjar keringat bereaksi secara berlebihan. Hal ini menyebabkan produksi keringat jauh di atas normal meskipun cuaca tidak panas maupun tidak sedang melakukan aktivitas fisik yang berat.
Telapak tangan menjadi salah satu bagian tubuh yang paling banyak mengeluarkan keringat ketika seseorang mengalami hiperhidrosis. Tak hanya tangan, beberapa bagian tubuh lain seperti kaki, ketiak, dan wajah juga menjadi rentan berkeringat.
Berdasarkan jenisnya, kondisi medis ini dibagi menjadi dua.
1. Hiperhidrosis primer
Jenis ini umumnya muncul pada usia kanak-kanak hingga sebelum 25 tahun. Penyebab utamanya belum diketahui secara pasti, namun faktor genetik disinyalir menjadi penyebab utama.
2. Hiperhidrosis sekunder
Produksi keringat berlebih ini umumnya baru muncul saat seseorang sudah menginjak usia dewasa. Penyebab utamanya bisa berupa konsumsi obat-obatan maupun masalah medis lainnya.
Obat-obatan yang memicu produksi keringat berlebih meliputi pereda nyeri, antidepresan, naproxen, dan suplemen yang mengandung seng. Adapun masalah medis yang menimbulkan hiperhidrosis sekunder diantaranya diabetes, menopause, masalah kelenjar tiroid, dan sebagainya.
Hiperhidrosis merupakan penyakit yang jarang dijumpai. Sekitar 1% dari populasi di seluruh dunia mengalami kondisi keringat berlebih ini.
Baca Juga : Pengaruh Hidrasi untuk Kesehatan Secara Keseluruhan: Menjaga Tubuh Tetap Sehat dan Optimal
Gejala
Beberapa hal berikut bisa menjadi indikasi bahwa seseorang mengalami hiperhidrosis.
- Bulir-bulir keringat sampai terlihat jelas meskipun cuaca tidak panas dan tidak banyak beraktivitas.
- Keringat membasahi pakaian.
- Kulit menjadi kemerahan atau pucat.
- Kulit pecah-pecah dan mengelupas.
- Area kulit yang berkeringat sering mengalami infeksi
- Kesulitan beraktivitas karena telapak tangan berkeringat parah.
Karena gejala-gejala tersebut, penderitanya sering merasa tidak percaya diri, gelisah, dan kurang nyaman dengan kondisinya.
Faktor penyebab
Belum diketahui pasti apa yang menyebabkan seseorang mengalami hiperhidrosis, namun beberapa faktor berikut memiliki keterkaitan yang erat dengan masalah keringat berlebih ini.
1. Genetik
Kelainan produksi keringat ini ternyata bisa diwariskan secara turun temurun.
2. Jenis kelamin
Hiperhidrosis lebih banyak dialami oleh wanita dibandingkan pria.
3. Masalah pada kelenjar keringat
Pada penderita hiperhidrosis primer, sistem saraf kelenjar keringat menjadi mudah terpicu untuk mengeluarkan keringat meskipun suhu sekitar normal dan tidak melakukan aktivitas fisik berat. Sedangkan pada hiperhidrosis sekunder, produksi keringat berlebih disebabkan oleh konsumsi obat maupun kondisi medis tertentu.
4. Kecemasan
Respon fight dan flight dalam tubuh bisa juga memicu munculnya keringat berlebih. Ketika dihadapkan dengan situasi yang dianggap membahayakan, tubuh akan merespon melalui otot yang menegang, peningkatan suhu tubuh dan detak jantung, serta intensitas napas.
Kondisi tersebut bisa memicu kecemasan seseorang. Saat suhu tubuh meningkat, sistem saraf akan membantu penurunan suhu tubuh melalui kelenjar keringat di bawah kulit. Sehingga, ia akan berkeringat secara berlebihan saat cemas.
Apakah hiperhidrosis gejala penyakit serius?
Keringat berlebih yang muncul di telapak tangan seseorang sering disalahartikan sebagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung atau paru-paru. Pada kenyataannya, hiperhidrosis tidak selalu menjadi gejala penyakit serius dengan catatan tidak disertai keluhan fisik lainnya.
Jika hiperhidrosis yang dialami muncul bahkan saat tidur dan bersamaan dengan keluhan kesehatan lain, seperti penurunan berat badan, maka kamu perlu berhati-hati. Keringat berlebih bisa menandakan adanya masalah kesehatan lain. Segera periksakan diri ke dokter untuk medapatkan penanganan.
Bisakah hiperhidrosis disembuhkan?
Sayangnya, masalah produksi keringat berlebih ini tidak bisa dicegah maupun disembuhkan. Dokter spesialis kulit biasanya akan memberikan pengobatan untuk meminimalisir gejala yang timbul.
Hiperhidrosis sering dianggap memalukan dan mengganggu aktivitas harian. Jika kamu memiliki masalah dengan produksi keringat yang berlebihan, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan dokter.***
Baca juga:
- Cara Efektif Menjaga Kesehatan Kulit Saat Cuaca Panas Ekstrem
- Pengaruh Hidrasi untuk Kesehatan Secara Keseluruhan: Menjaga Tubuh Tetap Sehat dan Optimal
- Rekomendasi Bahan Skincare untuk Kulit Kering
Penulis: Habibah
Editor: Niqi Carrera
Referensi: