Berada di dalam mall yang ramai atau presentasi di depan banyak orang adalah contoh situasi sehari-hari yang dianggap biasa saja oleh orang-orang pada umumnya. Namun, situasi tersebut memberi dampak berbeda pada orang dengan gangguan kecemasan sosial.
Orang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung merasa takut, was-was, atau bahkan panik saat berada di situasi semacam itu.
Jika Anda sering mengalami hal yang sama dan hal tersebut sudah Anda rasakan paling tidak selama enam bulan berturut-turut, ada kemungkinan Anda menderita gangguan kecemasan sosial.
Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan sosial? Bagaimana gejalanya? Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala tersebut agar tidak mengganggu rutinitas Anda?
Ada beberapa opsi perawatan dan pengobatan yang biasanya disarankan oleh psikolog atau psikiater untuk kasus gangguan kecemasan sosial yang sudah parah.
- Terapi perilaku kognitif (CBT) dengan terapis. CBT adalah jenis psikoterapi yang umum diterapkan kepada penderita gangguan kecemasan sosial. Terapi ini akan membantu Anda untuk mengenali pola pikir dan perilaku negatif yang mungkin tidak ada sadari. Sehingga, Anda jadi tahu apa yang harus dirubah.
- Terapi penerimaan komitmen (ACT). Berbeda dengan CBT, ACT menggunakan strategi seperti perhatian dan penetapan tujuan untuk mengurangi rasa cemas atau tidak nyaman yang Anda alami.
- Obat antidepresan. Obat yang biasa diresepkan yaitu obat jenis selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), contohnya sertraline dan escitalopram, dan serotonin norepinefrin reuptake inhibitor. Obat-obat tersebut hanya diperuntukan untuk pasien dewasa.
- Beta-blocker. Obat ini bisa membantu mengendalikan atau mengurangi gejala fisik akibat gangguan kecemasan, seperti palpitasi, gemetaran, dan berkeringat secara berlebihan.
- Obat anti-kecemasan (benzodiazepin). Obat ini merupakan obat penenang yang sangat manjur dan bekerja cepat untuk mengurangi kecemasan. Namun, konsumsi yang terlalu sering bisa membuat tubuh Anda jadi toleran, sehingga semakin lama dosis yang diperlukan akan semakin tinggi. Bahkan Anda bisa jadi ketergantungan terhadap obat ini. Sehingga biasanya obat ini diresepkan untuk dikonsumsi dalam waktu yang singkat, hanya ketika benar-benar dibutuhkan saja.
Baik terapi maupun obat-obatan, keduanya membutuhkan waktu untuk benar-benar bekerja. Namun, paling tidak, kedua opsi tersebut bisa membantu Anda untuk mengurangi gejala yang Anda rasakan, dan kalau bisa, menyembuhkan Anda dari gangguan tersebut.***
Baca Juga:
- Gangguan Kecemasan Bisa Terjadi pada Anak-Anak, Kenali Gejalanya!
- Gangguan Kecemasan Pada Remaja Sering Disepelekan, Ternyata Efeknya Tidak Terduga
- Apa itu Hipokondria (Health Anxiety)?
Editor: Alan
Referensi:
- https://www.nhs.uk/mental-health/conditions/social-anxiety/
- https://www.nimh.nih.gov/health/publications/social-anxiety-disorder-more-than-just-shyness