Berada di dalam mall yang ramai atau presentasi di depan banyak orang adalah contoh situasi sehari-hari yang dianggap biasa saja oleh orang-orang pada umumnya. Namun, situasi tersebut memberi dampak berbeda pada orang dengan gangguan kecemasan sosial.
Orang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung merasa takut, was-was, atau bahkan panik saat berada di situasi semacam itu.
Jika Anda sering mengalami hal yang sama dan hal tersebut sudah Anda rasakan paling tidak selama enam bulan berturut-turut, ada kemungkinan Anda menderita gangguan kecemasan sosial.
Apa yang dimaksud dengan gangguan kecemasan sosial? Bagaimana gejalanya? Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala tersebut agar tidak mengganggu rutinitas Anda?
Menurut hasil penelitian, ditemukan bahwa genetika punya pengaruh terhadap kinerja dari beberapa bagian otak yang berfungsi mengelola rasa cemas dan takut.
Artinya, risiko gangguan kecemasan sosial bisa diturunkan secara genetis. Namun, belum jelas alasannya mengapa sebagian anggota keluarga menderita gangguan ini, sementara sebagian lainnya tidak.
Selain itu, gangguan kecemasan sosial bisa secara “tiba-tiba” akibat kejadian-kejadian tertentu yang memicu kondisi ini, seperti:
- pernah menderita penyakit atau cedera serius saat masih kecil
- ada anggota keluarga yang mengidap penyakit serius
- ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kecemasan
- sedang atau pernah mengalami kejadian yang menegangkan dan membuat trauma