Antibiotik merupakan hal yang umum dalam rangkaian pengobatan. Antibiotik adalah jenis obat yang memiliki peran penting dalam melawan infeksi bakteri. Selain berperan sebagai pengobatan, antibiotik juga memiliki manfaat dalam pencegahan infeksi bakteri dalam situasi-situasi tertentu.
Karena itu, penting untuk menggunakan antibiotik dengan hati-hati dan sesuai petunjuk, karena penggunaan yang tidak benar dapat meningkatkan risiko resistensi antibiotik.
Resistensi antibiotik terjadi ketika bakteri menjadi tahan terhadap efek antibiotik, sehingga obat tersebut tidak lagi efektif dalam mengatasi infeksi.
Fenomena ini disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang tidak tepat, seperti penggunaan yang berlebihan, penggunaan yang tidak sesuai indikasi, atau penghentian pengobatan sebelum durasi yang direkomendasikan.
Hal tersebut sesuai dengan panduan Penggunaan Antibiotik yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 memberikan arahan mengenai penggunaan antibiotik untuk berbagai jenis infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit dan jaringan lunak.
Panduan Penggunaan Antibiotik
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2021 tersebut menyatakan ada beberapa poin penting yang terdapat dalam peraturan tersebut, antara lain:
- Antibiotik harus digunakan secara rasional dan selektif untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik tidak untuk mengobati infeksi akibat virus.
- Antibiotik harus digunakan sesuai dengan indikasi, dosis, frekuensi, dan durasi yang tepat. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan resistensi antibiotik dan efek samping yang merugikan.
- Antibiotik harus dipilih berdasarkan hasil uji sensitivitas dan spesies bakteri yang menyebabkan infeksi. Penggunaan antibiotik spektrum luas harus dibatasi dan hanya digunakan pada kasus-kasus tertentu.
- Antibiotik harus diberikan dengan tepat waktu dan dosis yang tepat. Pemberian antibiotik yang terlambat atau dosis yang tidak adekuat dapat memperburuk infeksi dan menyebabkan resistensi antibiotik.
- Antibiotik harus diberikan dengan cara yang tepat, baik melalui oral, intravena, atau injeksi. Penggunaan antibiotik topikal harus dibatasi dan hanya digunakan pada kasus-kasus tertentu.
- Penggunaan antibiotik pada anak harus disesuaikan dengan usia, berat badan, dan kondisi kesehatan anak. Dosis antibiotik pada anak harus dihitung dengan cermat dan disesuaikan dengan kondisi kesehatan anak.
- Penggunaan antibiotik pada wanita hamil dan menyusui harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya pada kasus-kasus tertentu. Pemilihan antibiotik yang aman untuk ibu hamil dan menyusui harus dipertimbangkan dengan cermat.
- Penggunaan antibiotik pada pasien dengan penyakit kronis atau kondisi kesehatan yang melemahkan harus dilakukan dengan hati-hati dan hanya pada kasus-kasus tertentu. Pemilihan antibiotik yang tepat dan dosis yang tepat harus dipertimbangkan dengan cermat.
Itulah panduan yang sangat penting bagi tenaga kesehatan dalam penggunaan antibiotik. Dengan mengikuti panduan diatas, diharapkan penggunaan antibiotik dapat dilakukan secara rasional dan selektif, sehingga dapat mengurangi risiko resistensi antibiotik dan efek samping yang merugikan. ***
Baca Juga :
- Wajib Tahu! Efek Samping Antibiotik yang Perlu Diketahui
- Pilih Antibiotik yang Aman dan Efektif untuk Anak: Panduan bagi Orang Tua
- Diet Sehat Paling Populer yang Efektif dan Anti “Nyiksa”
Penulis: Annas Sholahuddin
Editor: Niqi Carrera