Osteoarthritis merupakan salah satu penyakit yang sangat kecil kemungkinannya untuk dihindari. Sebab, hampir semua orang, baik tua maupun muda, pasti akan mengalaminya. Belum lagi beberapa faktor risiko yang bisa mempercepat terjadinya penuaan pada persendian
Artikel ini akan membahas tentang seluk beluk osteoarthritis, mulai dari penyebab hingga apa yang bisa dilakukan jika sudah terlanjur mengalami penyakit ini.
Pengertian
Osteoarthritis, atau sering disingkat OA, merupakan salah satu bentuk arthritis atau nyeri sendi yang cukup umum dijumpai di indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan sendi pada tubuh, terutama di bagian lutut dan jari.
Sering juga disebut sebagai pengapuran sendi, osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif. Artinya, rasa nyeri di persendian ini disebabkan oleh penurunan fungsi fungsi organ tubuh seiring bertambahnya usia. Namun, pada beberapa kasus penyakit ini juga bisa menyerang orang yang masih muda.
Faktor penyebab osteoarthritis
Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang berpotensi mengalami nyeri sendi dapat dijabarkan sebagai berikut.
Usia
Risiko seseorang untuk mengalami osteoarthritis meningkat seiring bertambahnya usia. Umumnya, keluhan nyeri sendi mulai timbul saat seseorang sudah memasuki usia lanjut, sekitar 50 tahun ke atas.
Mengalami cedera di dekat persendian
Apabila seseorang mengalami patah tulang di dekat persendian dan tidak ditangani dengan baik, maka akan timbul masalah baru. Osteoarthritis yang terjadi karena cedera dekat persendian umumnya bisa terjadi antara 3 hingga 5 tahun setelah kejadian.
Obesitas
Kegemukan menjadi faktor yang menyebabkan terjadinya banyak masalah kesehatan, salah satunya adalah pengapuran sendi. Osteoarthritis pada orang yang obesitas terjadi karena sendi menerima tekanan berlebih dan harus menumpu beban yang berat. Pada orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) lebih dari 30, risiko mengalami masalah persendian akan meningkat berkali lipat.
Mengangkat beban berat
Pekerjaan menjadi salah satu faktor yang mempercepat timbulnya masalah persendian. Orang yang bekerja mengangkat beban berat melakukan gerakan yang memberikan beban pada sendi secara berulang dan dalam jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan mereka berisiko mengalami osteoarthritis lebih tinggi dibandingkan orang yang jarang menggunakan persendian dalam kurun waktu yang intens dan berulang.
Genetik
Apabila seseorang mengalami osteoarthritis, maka keturunannya juga memiliki kecenderungan untuk mengalami kondisi serupa. Namun, Anda tidak perlu risau, sebab faktor genetik semata tidak bisa menentukan masalah sendi yang datang di kemudian hari.
Jenis kelamin
Wanita memiliki risiko mengalami osteoarthritis lebih tinggi dibanding pria karena beberapa alasan. Saat wanita mengalami menopause, tingkat hormon esterogen akan menurun secara drastis. Hal ini menyebabkan risiko mengalami nyeri sendi pada wanita yang sudah menopause semakin tinggi.
Gejala
Umumnya, gejala osteoarthritis timbul dalam kurun waktu yang lama dan tidak secara tiba-tiba.
- Nyeri pada persendian saat atau setelah beraktivitas.
- Sendi terasa kaku di pagi hari.
- Gerak menjadi terbatas karena sulit menggerakan persendian.
- Terdengar bunyi-bunyian saat persendian ditekuk
- Bengkak di sekitar persendian.
- Pada bagian lutut, sendi terasa bergesekan.
Apa yang bisa dilakukan jika didiagnosis osteoarthritis?
Sayangnya, nyeri persendian tidak bisa sepenuhnya sembuh karena kondisi sendi yang sudah mengalami pengapuran tidak dapat kebali seperti semula. Namun, ada berbagai cara yang dianjurkan dokter untuk menangani nyeri pada persendian.
Obat-obatan
Biasanya dokter akan meresepkan obat pereda nyeri untuk dikonsumsi penderita osteoarthritis. Beberapa obat juga disuntikkan ke bagian yang nyeri untuk mengurangi ketidaknyamanan yang timbul.
Menurunkan berat badan
Pada pasien osteoarthritis yang mengalami obesitas, program diet menjadi alternatif yang dilakukan untuk mengurang tekanan perlebih pada persendian.
Lakukan aktivitas fisik ringan
Beberapa jenis low impact exercise dinilai bagus untuk menguatkan tulang rawan dan persendian. Namun, apabila penderita osteoarthritis mengalami obesitas, maka disarankan untuk memilih olahraga yang tidak memberikan beban dan bertumpu pada sendi, seperti berenang atau bersepeda.
Penggunaan alat bantu
Penderita osteoarthritis bisa menggunakan beberapa alat bantu seperti insole sepatu orthotics, tongkat, atau kruk untuk menunjang kenyamanan beraktivitas.
Mengurangi beban persendian
Anda juga bisa mengubah gerakan yang biasanya menumpu pada persendian untuk mencegah perburukan kondisi osteoarthritis. Melakukan peregangan dan rutin beraktivitas fisik juga membantu meringankan keluhan nyeri sendi.
Total knee replacement
Pada kasus osteoarthritis yang sudah parah dan tidak bisa ditangani dengan obat maupun treatment lainnya, ada opsi untuk melakukan operasi penggantian lutut. Di Indonesia sendiri, biaya operasi penggantian lutut merupakan salah satu yang cukup mahal, namun bisa ditanggung dengan menggunakan BPJS.***
Baca Juga:
- Penyebab dan Cara Mengobati Sakit Pinggang, Redakan Sakitnya dengan Ini
- Viral Kisah Pria Tangerang Berbobot 300 kg Dievakuasi dengan Forklift, Ketahui Penyebab dan Gejala Obesitas Sebelum Terlambat!
- Mengapa Obesitas Anak Mengkhawatirkan? Temukan Penyebab dan Dampaknya
Penulis: Habibah
Referensi:
Comments 2