Orang-orang dengan kepekaan emosional dan empati yang tinggi (Highly Sensitive Person), mereka dapat memiliki kemampuan yang unik untuk merasakan dan mengalami emosi dan energi orang lain secara intuitif. Beberapa dari mereka menyadari dan secara aktif memanfaatkan kemampuan empati mereka dengan bijak.
Namun, ada juga yang belum menyadari karunia ini dan mengalami kesulitan dalam memahami pengalaman emosional yang meningkat. Lalu, bagaimana agar kita bisa memiliki rasa empati terhadap orang lain? Simak ulasan berikut ini.
Memahami Empati dan Orang yang Sangat Peka
Seseorang yang memiliki kemampuan empati yang sangat baik mampu merasakan dan mengalami emosi orang lain seolah-olah itu milik mereka sendiri. Mereka memiliki pemahaman intuitif tentang kebutuhan orang lain, seringkali merasakan keinginan yang kuat untuk membantu dan mendukung orang-orang di sekitar mereka.
Selain itu sensitivitas yang tinggi yang mereka miliki dapat meningkat terhadap rangsangan eksternal, seperti kebisingan, cahaya terang, dan lingkungan yang ramai. Hal ini dapat menyebabkan kelebihan sensorik dan kebutuhan akan periode kesendirian dan refleksi yang teratur.
Hal ini tentu dapat mempengaruhi kedalaman emosional sehingga mengalami emosi dengan intensitas tinggi. Mereka mungkin merasa terbebani oleh energi emosional orang lain dan membutuhkan waktu dan ruang untuk memproses perasaan mereka sendiri.
Bagaimana Cara Mengelola Emosi dan Kepekaan?
1. Melatih Kepekaan Diri Sendiri
Melatih kepekaan diri sendiri merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga kesehatan emosional pribadi. Cara melatih kepekaan diri dapat dilakukan dengan terlibat dalam aktivitas yang mempromosikan relaksasi, seperti meditasi, latihan pernapasan dalam, yoga, dan menghabiskan waktu di alam yang dapat membantu mengisi ulang energi dan membangun rasa keseimbangan emosional.
2. Tetapkan Batasan dan Perlindungan
Menetapkan batasan yang jelas sangat penting untuk melindungi energi dan mencegah lelah secara emosional. Belajar mengatakan tidak, mempraktikkan ketegasan, dan menciptakan ruang untuk diri sendiri adalah aspek penting dalam menetapkan batasan yang sehat.
3. Mengatur Emosional
Mengembangkan keterampilan emosional sangat penting untuk mengatur naik turunnya kepekaan agar dapat meningkat. Teknik ini dapat dilakukan seperti menulis jurnal, terapi, dan praktik mindfulness yang dapat membantu memproses dan mengelola emosi secara efektif.
4. Kelilingi Diri dengan Orang-Orang Suportif
Membangun jaringan dukungan yang kuat adalah kunci untuk menjaga kestabilan emosi. Mengelilingi diri dengan pemahaman dan individu yang penuh kasih sayang yang menghormati kepekaan mereka dapat memberikan ruang yang aman untuk berekspresi dan validasi.
Merangkul Karunia Kepekaan
Sensitivitas empatik yang meningkat dapat memberikan wawasan intuitif yang kuat dan kemampuan untuk terhubung secara mendalam dengan orang lain. Karena individu yang sangat empatik memiliki dunia batin yang kaya dan apresiasi yang mendalam terhadap seni, musik, dan kreativitas. Selain itu empati dan kepekaan mereka yang mendalam terhadap ketidakadilan dapat menginspirasi mereka untuk mengambil tindakan, berkontribusi pada perubahan positif, dan mempromosikan kasih sayang dalam masyarakat.
Meski demikian, menjadi orang yang berempati atau sangat sensitif adalah anugerah sekaligus tanggung jawab. Memelihara kepekaan membutuhkan kesadaran diri, perawatan diri, dan pengembangan strategi koping yang sehat. Dengan merangkul sifat unik emosional, menetapkan batasan, dan memanfaatkan kemampuan empatik dapat menciptakan kehidupan yang memuaskan dan terarah sambil membuat kehidupan yang positif dan berdampak pada dunia di sekitar. Dengan pengertian dan dukungan, perjalanan empati bisa menjadi pengalaman yang transformatif dan memberdayakan.***
Baca Juga :
Penyebab Anak Menjauh dari Orang Tua Setelah Dewasa, Ayah dan Bunda Wajib Tahu!
Apa itu Hipokondria (Health Anxiety)?
Penulis: Mochammad Robith
Editor: Niqi Carrera
Referensi:
Comments 1