SURATDOKTER.com – Pernahkah Anda merasa menjadi pusat perhatian saat baru saja melakukan sesuatu? Atau mungkin Anda begitu malu saat melakukan kesalahan kecil karena takut orang-orang begitu memperhatikan dan mengingatnya?
Padahal bisa jadi apa yang Anda alami hanyalah spotlight effect. Pada kenyataannya, orang-orang tidak benar-benar memperhatikan apa yang terjadi pada Anda. Namun spotlight effect membuat kita merasa menjadi pusat perhatian. Bagaimana ini bisa terjadi?
Meski belum diketahui pasti penyebabnya dan bagaimana cara menghilangkan spotlight effect ini, ada beberapa tips yang bisa Anda coba untuk meminimalisir dampak buruk dari spotlight effect ini.
1. Bercerita pada Orang Lain
Bercerita mungkin bisa menjadi salah satu cara yang bisa Anda lakukan saat Anda mulai merasakan spotlight effect yang mengganggu.
Anda bisa menceritakan apa yang Anda rasakan kepada seseorang yang Anda percaya atau pun orang terdekat Anda. Beri tahu mereka mengenai perspektif Anda dan tanyakan juga pendapat mereka.
Dengan cara ini, Anda bisa mengidentifikasi apakah perasaan yang Anda rasakan berlebihan atau tidak.
2. Membayangkan Diri Sebagai Orang Lain
Saat spotlight effect ini terjadi, cobalah sesekali untuk mengubah sudut pandang Anda dan bayangkan jika Anda adalah orang lain yang melihat diri Anda.
Bayangkan dan pikirkan apa reaksi yang akan Anda lakukan ketika menjadi orang lain dan melihat kesalahan yang Anda lakukan.
Dengan mencoba cara ini, Anda mungkin akan sedikit memahami bahwa sebenarnya tidak terlalu sadar atau bahkan lupa dengan kesalahan kecil yang Anda lakukan.
3. Mengamati Respon Orang Lain
Saat melakukan kesalahan, Anda terkadang terlalu berlebihan menebak emosi orang-orang di sekitar. Maka, daripada menebak secara berlebihan, Anda bisa mengamati respon orang lain terhadap Anda.
Apabila respon yang Anda termukan dari mereka bisa saja, maka tidak perlu ada yang Anda khawatirkan kan?
Itulah pengertian dari spotlight effect dan beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dampak buruknya. Dengan tidak terlalu berlebihan mengkhawatirkan respon orang-orang, Anda pun bisa lebih tenang menjalani kehidupan.***
Baca juga:
- Anti Ribet, Begini Cara Mendaftarkan Bayi Baru Lahir sebagai Peserta JKN-KIS
- Hak dan Kewajiban Peserta Pemegang Kartu Indonesia Sehat
- Siapa yang Boleh Menjadi Peserta BPJS Kesehatan JKN-KIS?
Penulis : Sri Suistiyani
Editor: Niqi Carrera