Suratdokter..com – Melly Goeslaw mengejutkan publik pada tahun lalu ketika penampilannya terlihat lebih kurus. Sebelumnya, penyanyi sekaligus penulis lagu ini dikenal memiliki tubuh yang gemuk. Sempat memiliki berat badan ideal, Ia mengaku berat badannya naik puluhan kilogram setelah melahirkan anak kedua hingga pernah mencapai 100 kg.
Khawatir dengan berat badannya yang cenderung terus bertambah, Melly Goeslaw akhirnya memilih bedah bariatrik sebagai metode penurunan berat badannya. Metode ini memang masih jarang didengar di Indonesia. Namun negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia sudah sangat populer untuk melawan obesitas.
Bedah bariatrik adalah jenis operasi bedah yang bertujuan untuk mengobati obesitas pada pasien yang memiliki berat badan berlebihan. Prosedur bedah ini dilakukan untuk mengurangi ukuran lambung atau mengubah pola pencernaan, atau kadang-kadang kombinasi dari keduanya, sehingga pasien dapat mengurangi berat badan dengan cepat dan efektif.
Siapa yang Disarankan Melakukan Bedah Bariatrik?
Di Filipina, sejak awal dilakukan di St. Lukes’s Medical Center, bedah ini dipakai untuk pasien dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 50 atau tergolong obesitas. Dikutip dari laman Kemkes.go.id, indikasi seseorang perlu menjalani bedah bariatrik ketika IMT nya di atas 30.
Namun ketika pasien IMT belum menyentuh 30 tetapi disertai dengan penyakit-penyakit seperti jantung, diabetes melitus, hiperlipidemia (kelebihan lemak dalam darah), asma, dan hiperkolesterolemia (kelebihan kolesterol dalam darah), boleh menjalani bedah ini. Sehingga IMT bukanlah patokan.
Jenis Prosedur Bedah Bariatrik
Melly Goeslaw mengaku menjalani prosedur bedah bariatrik sleeve gastrectomy, di mana lambungnya dipotong 85 persen menjadi lebih kecil. Karena lambungnya mengecil, dia gampang kenyang dan tidak mudah lapar.
Selain sleeve gastrectomy, ada beberapa prosedur lain, di antaranya :
-
Gastric bypass
Di mana melibatkan pembuatan kantong kecil dari bagian atas lambung dan menghubungkannya langsung ke usus halus.
Hal ini mengurangi jumlah makanan yang bisa dimakan dan mengurangi penyerapan nutrisi oleh usus.
-
Adjustable gastric banding
Metode pengencangan lambung ini memasang sebuah pita elastis di sekitar bagian atas lambung untuk membentuk kantong kecil.
Fungsi pita untuk mengatur dan mengontrol ukuran kantong dan mempengaruhi jumlah makanan yang dapat dimakan pasien.
-
Biliopancreatic diversion with duodenal switch
Prosedur ini lebih rumit dan jarang dilakukan, melibatkan penghapusan sebagian besar lambung dan mengubah pola pencernaan agar penyerapan nutrisi berkurang.
Baca juga: Diet Cepat dan Aman: Menurunkan Berat Badan dengan Bijaksana
Seperti prosedur operasi pada umumnya, pasien akan menjalani berbagai pemeriksaan untuk menentukan apakah layak menjalani bedah bariatrik dan menentukan jenis prosedur apa yang sesuai untuk pasien.
Pasien diimbau untuk menjalani diet rendah kalori selama sekitar dua minggu sebelum tindakan. Hal tersebut dilakukan untuk mengecilkan organ hati agar tidak menutup pandangan saat melakukan bedah nanti. Mereka juga dianjurkan mengkonsumsi protein agar tubuh tidak menggerogoti otot dan membuat pasien lemas.
Pasca operasi, pasien akan belajar untuk membatasi makanan dan mengetahui batasan kapasitas lambung.
Biaya Bedah Bariatrik di Indonesia
Dilansir dari situs emc.id, biaya bedah bariatrik mulai dari Rp 49.999.000 yang sudah termasuk biaya kamar perawatan, tindakan bedah dan obat-obatan. Harga tersebut belum termasuk pemeriksaan sebelum tindakan operasi seperti laboratorium, radiologi dan gastroskopi, konsultasi dokter, visit dokter spesialis digestif dan dokter umum selama perawatan dan belum termasuk tindakan penyulit medis.
Sedangkan menurut dokter bedah Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Reno Rudiman mengatakan biaya bedah bariatrik mencapai 50-100 juta.
Tentunya biaya setiap rumah sakit berbeda-beda. Bedah ini juga tidak dapat ditanggung oleh BPJS.
Resiko Bedah Bariatrik
Seperti risiko operasi perut lainnya, bedah bariatrik memiliki risiko yang berbeda-beda tergantung dari riwayat kesehatan masing-masing pasien.
Di antara risikonya adalah infeksi, pendarahan, perubahan signifikan pada sistem pencernaan, gangguan fungsi usus, hingga mempengaruhi paru-paru.
Meski ada beberapa risiko, namun banyak pasien yang mengalami penurunan berat badan yang signifikan setelah menjalani prosedur ini.
Itulah beberapa hal terkait bedah bariatrik yang dijalani oleh Melly Goeslaw. Untuk memutuskan menjalani metode tersebut, perlu didiskusikan dengan ahlinya untuk memahami risiko dan manfaat dari bedah bariatrik.***
Baca Juga :
- Mencapai Defisit Kalori dengan Olahraga: Menyenangkan, Efektif, dan Sehat
- Tips Diet ala Uhm Jung Hwa, Pemeran Drakor Doctor Cha yang Masih Bugar di Usia 54 Tahun
- Diet Sehat Paling Populer yang Efektif dan Anti “Nyiksa”
Penulis : Sara