Baru saja dunia membaik setelah dihantam pandemi COVID-19, muncul kabar baru tentang kasus kematian akibat jenis virus lainnya, yaitu virus Oz.
Pada akhir Juni 2023 lalu, dunia sempat digegerkan oleh berita mengenai kasus kematian seorang wanita di Jepang akibat infeksi virus Oz.
Korban adalah seorang wanita lanjut usia (sekitar 70 tahunan) yang tinggal di Prefektur Ibaraki. Penyebab meninggalnya korban adalah miokarditis (peradangan yang terjadi pada otot jantung atau miokardium) yang disebabkan oleh virus Oz.
Sebenarnya apa virus Oz ini? Apa aja gejala yang ditimbulkannya? Dan apakah kita yang di Indonesia juga perlu waspada?
Dikutip dari Japan Times oleh Surat Dokter, National Institute of Infectious Diseases (NIID) memaparkan bahwa virus ini pertama kali ditemukan pada tahun 2018 lalu, dalam tubuh kutu keras (Amblyomma testudinarium) yang hidup di Prefektur Ehime.
Ciri-ciri fisiologis kutu ini yaitu punya sisik yang keras dengan ukuran yang sangat kecil, sekitar 3-4 milimeter saja.
Jenis kutu ini berbeda dengan kutu yang sering kita temui di dalam ruangan. Kutu ini hidup dan banyak ditemui di hutan atau semak-semak.
Penelitian mengenai virus ini sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Ngo T. B. Tran dan kawan-kawan yang dilaporkan dalam jurnal berjudul “Zoonotic Infection with Oz Virus, a Novel Thogotovirus“.
Sebelumnya telah diketahui bahwa virus ini dapat menyebabkan infeksi yang mematikan pada tikus.
Setelah dilakukan penelitian selama kurang lebih enam tahun (2013-2019), peneliti menemukan adanya antibodi virus Oz pada tubuh kera Jepang, babi hutan, dan rusa yang hidup di prefektur Chiba, Gifu, Mie, Oita, Wakayama, dan Yamaguchi.
Peneliti juga sempat melakukan tes darah terhadap 24 pemburu di Prefektur Yamaguchi. Berdasarkan hasil tes, dua dari 24 pemburu tersebut dinyatakan positif mengandung antibodi virus Oz. Artinya, ada kemungkinan bahwa dua pemburu tersebut pernah terinfeksi virus tersebut di masa lalu.
Berdasarkan hasil temuan ini, para peneliti menyarankan diadakan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan apakah virus Oz merupakan patogen zoonosis (virus yang ditularkan ke manusia oleh hewan).
Karena jika sampai menginfeksi manusia, pasien dapat mengalami demam, ensefalitis (radang otak), pneumonia, hingga kematian jika menginfeksi manusia.
Dan beberapa tahun kemudian, kasus kematian wanita lanjut usia di Jepang ini menjadi kasus fatal pertama akibat infeksi virus Oz pada manusia yang pernah terjadi di dunia, sekaligus jawaban atas kecurigaan para peneliti tersebut.
Baca Juga: Penyanyi Ikonik Madonna Melawan Infeksi Bakteri yang Berbahaya