Saat merasa sangat terpuruk hingga mengganggu kesehatan mental, saat itulah seseorang membutuhkan bantuan tenaga profesional seperti psikiater untuk membantu meringankan masalahnya. Namun sayangnya, tidak sedikit orang menunda menemui psikiater profesional karena rendahnya kesadaran terhadap kesehatan mental.
Oleh karenanya, penting untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk datang ke psikiater profesional dengan mempelajari ciri-ciri yang akan dijelaskan di bagian bawah namun sebelum itu, ketahui terlebih dahulu apa perbedaan dari psikiater dan psikolog berikut ini.
Perbedaan Psikolog dengan Psikiater
Meski sama-sama mempelajari masalah kejiwaan, psikolog dan psikiater tetap memiliki perbedaan, yaitu di bagian penanganan. Contohnya adalah, jika psikiater umumnya diperbolehkan memberi resep obat kepada pasiennya, psikolog lebih berfokus pada melakukan psikoterapi tanpa obat.
Kedua, dari segi pendekatan. Umumnya kondisi fisik pasien diperiksa terlebih dahulu oleh psikiater untuk mengetahui faktor medis pasien yang mempengaruhi kesehatan mentalnya. Namun saat periksa ke psikolog, pasien akan diperiksa berdasarkan emosi, pikiran, dan perilaku yang ditunjukkan.
Kapan Harus Datang ke Psikiater?
Lantas, kapan seseorang sudah harus pergi ke psikiater? Seseorang yang harus datang ke psikiater terlebih dahulu harus mengenali beberapa tanda seperti di bawah ini.
Pertama, merasa sedih dan marah yang berlebihan dalam waktu yang lama hingga membuatnya menjadi pribadi yang berbeda atau seperti tidak lagi mampu mengenali dirinya sendiri, atau saat hampa dan hilang arah.
Kedua, mengalami hal traumatis. Mengalami hal traumatis hingga membuat seseorang merasa cemas berlebih dan sulit tidur juga menjadi tanda bahwa seseorang butuh untuk berkonsultasi dengan psikiater, agar efek buruknya tidak berkepanjangan.
Ketiga, kehabisan energi bahkan untuk hal yang paling disukai. Dengan kata lain, seseorang mulai kehilangan motivasi untuk melanjutkan hidup.
Keempat, kecanduan zat adiktif. Mental dan fisik seseorang bisa hancur gara-gara kecanduan zat adiktif. Oleh karena itu, seseorang butuh psikiater dan konselor adiksi untuk mengatasi hal ini.
Kelima, mengalami psikosomatis. Psikosomatis semacam sakit yang dirasakan pada bagian tubuh tertentu namun bukan disebabkan karena bakteri atau virus, melainkan karena kondisi mental tidak stabil. Penyakit ini bisa disembuhkan lewat psikiater.
Keenam, mengalami insomnia akut dalam waktu yang sangat lama. Insomnia atau sulit tidur bila terlalu ekstrim tandanya seseorang sudah mengalami stres serius. Kondisi ini juga bisa diatasi dengan berkonsultasi dengan psikiater.
Ketujuh, merasakan duka berlarut-larut setelah kehilangan seseorang atau sesuatu hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Saat seseorang merasakan duka yang berlarut-larut yang berpotensi membuatnya depresi, berkonsultasi dengan psikiater untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat dilakukan.
Bagaimana Cara Memilih Psikiater?
Agar tidak terperangkap dalam jebakan psikiater abal-abal, seseorang perlu memperhatikan surat izin resmi yang dimiliki psikiater yang hendak dituju sebagai validasi. Selain itu, pastikan pula telah sepakat dengan jenis terapi yang ditawarkan.
Itulah beberapa informasi terkait psikiater untuk mengobati kesehatan mental.
Baca juga:
- Pentingnya Mengajarkan Kesederhanaan pada Anak, Salah Satunya Bisa Mengurangi Stres Loh!
- Ketahui Tanda Awal Depresi Kambuh Kembali dan Tips Mencegahnya
- 8 Mitos dan Fakta tentang Depresi, Gangguan Psikologis yang Sering Terabaikan
Penulis: Yunita
Editor : Alan
Referensi :