Suratdokter.com – Dalam ilmu psikologi, empati sering dikaitkan dengan bagaimana seseorang memahami apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain. Seseorang yang empatik biasanya bisa melihat apa yang melatarbelakangi perasaan seseorang dan membayangkan apabila dirinya berapa di posisi orang tersebut.
Kemampuan berempati tidak bisa langsung muncul begitu saja, namun perlu dilatih dan dikembangkan. Inilah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan empati agar bisa memahami orang lain dengan lebih mudah.
Cara meningkatkan empati
Apabila kamu ingin membangun empati dengan orang lain, kamu bisa mempraktekkan langkah-langkah berikut.
1. Hindari menghakimi dan membuat asumsi negatif
Jika kamu ingin menjadi orang yang empatik, kamu harus menghindari asumsi negatif dan penghakiman terhadap orang lain. Mengapa demikian?
Kita tidak pernah tahu apa yang sedang dialami seseorang, bisa jadi mereka baru saja mengalami kejadian yang sulit. Hal tersebut akan semakin memburuk jika kita memberikan penghakiman yang tidak tepat.
Misalnya, apabila ada salah satu teman terlihat enggan mengikuti acara kumpul bersama, jangan langsung berasumsi bahwa ia sengaja menghindari teman-teman lainnya. Boleh jadi teman itu sedang sibuk atau memiliki urusan lain yang lebih membutuhkan bantuannya.
Alih-alih langsung merespon dengan ucapan menyakitkan, seperti “dia sombong dan sudah tidak mau bertemu kita lagi”, kita bisa mengambil jeda sejenak dan mencoba berasumsi yang baik dan mengatakan, “mungkin ia sedang sibuk. Aku berharap kami bisa bertemu di lain kesempatan.”
2. Memahami bahwa persepsi tiap orang berbeda
Manusia terlahir unik dan membawa perbedaan masing-masing. Selain penampilan fisik, persepsi atau cara seseorang menafsirkan sesuatu melalui panca indera.
Sebagai contoh, ketika dihadapkan dengan kegagalan, orang akan merespon dengan cara yang berbeda. Ada yang bersedih, ada yang tetap optimis, bahkan ada pula yang tetap bersikap biasa saja. Respon ini dipengaruhi oleh persepsi dan cara pandang yang melibatkan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki.
Walaupun hampir tidak mungkin kita bisa sepenuhnya mengerti pola pikir seseorang, penting untuk belajar memahami dan menerima perbedaan persepsi agar bisa meningkatkan empati.
3. Menempatkan diri dari sudut pandang orang lain
Dalam suatu konflik, biasanya akan muncul cerita yang berbeda dari sudut pandang pihak yang berkonflik. Ketika dihadapkan dengan situasi ini, seseorang bisa mengalami bias informasi karena adanya kecenderungan untuk membela salah satu pihak yang kita anggap benar.
Untuk mengatasi bias informasi dan menemukan solusi dari masalah ini, kamu bisa melihat dari sudut pandang orang lain. Bayangkan bagaimana respon orang lain yang sedang berkonflik denganmu, lalu coba lihat dari perspektif mereka.
Kamu juga bisa membayangkan dirimu sebagai pihak ketiga yang netral dan tidak terlibat konflik dengan orang lain. Latihan seperti ini membuat kita menyadari beberapa hal yang kadang terlewat karena adanya bias tadi, memahami perbedaan perspektif, dan yang utama, meningkatkan empati.
Cara ini dinilai efektif untuk menangani perdebatan yang kerap terjadi di kehidupan sehari-hari.
4. Memahami bahwa ada hal-hal di luar kendali kita
Manusia terkadang berpikir dengan menggunakan pola sebab-akibat, di mana orang yang mengalami suatu kejadian tak menyenangkan akan disalahkan karena sebab-sebab tertentu. Pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, namun perlu diingat bahwa ada banyak faktor yang terjadi di luar kendali manusia.
Ketika ada seseorang yang mengalami musibah kecelakaan, menyalahkan mereka karena tidak berhati-hati atau melanggar aturan lalu lintas tidak akan membuat korban lebih cepat sembuh. Sayangnya, terkadang kita reflek menyalahkan korban karena lupa bahwa ada hal yang tak bisa kita kontrol, seperti misal ada pengendara lain yang ugal-ugalan.
Perilaku victim blaming atau menyalahkan korban malah bisa memperburuk keadaan. Akan lebih baik jika kamu memberikan dukungan agar ia cepat sembuh daripada menyalahkan mereka, karena ini berkaitan erat dengan empati.
5. Memahami bukan untuk mempengaruhi
Ketika kamu sudah bisa memahami perasaan dan pikiran orang lain, langkah berikutnya untuk meningkatkan empati adalah menahan dorongan untuk mempengaruhi orang lain.
Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mengambil pilihan sesuai keinginan kita, karena mereka juga punya hak untuk menentukan apa yang terbaik bagi mereka. Di sinilah pentingnya empati. Melalui proses memahami perasaan orang lain, kita bisa menentukan pilihan yang terbaik.
Membangun empati tidak bisa dilakukan dalam sekejap, namun jika kamu terus melatih diri dengan metode-metode tersebut maka kamu akan melihat hasilnya. Semoga tips ini bermanfaat dalam membantu memahami orang lain. ***
Baca Juga:
- Ikatan Keluarga: Pentingnya Menghargai Perbedaan dalam Keluarga
- Memahami dan Menerapkan Self Care sebagai Bentuk Cinta pada Diri Sendiri
- Benarkah Stres Bisa Memicu GERD?
Penulis: Habibah
Editor: Niqi Carrera