Gangguan kecemasan (anxiety disorder) tidak hanya berpotensi terjadi pada orang dewasa, melainkan bisa pula terjadi pada anak-anak.
Semua orang, termasuk anak-anak juga bisa merasa khawatir dan cemas dan hal ini adalah sesuatu yang normal. Namun, sebagian anak mungkin lebih sensitif dan berpotensi mengalami gangguan kecemasan.
Gangguan kecemasan tersebut bisa berpengaruh terhadap performa akademiknya, cara dia berhubungan dengan orang-orang di sekitarnya, atau rasa percaya terhadap dirinya sendiri.
Sebelum masuk ke pembahasan mengenai gangguan kecemasan ini, orangtua harus tahu dulu apa saja hal-hal yang berpotensi menimbulkan rasa cemas pada diri anak.
Konseling dengan psikolog juga bisa membantu anak Anda memahami sumber kecemasan mereka dan bagaimana cara mengatasinya secara mandiri.
Opsi penanganan yang bisa diambil yaitu terapi perilaku kognitif (CBT). CBT adalah terapi bicara untuk membantu anak dalam mengelola rasa cemas dalam dirinya dengan mengubah perilaku dan cara berpikirnya.
Untuk gangguan kecemasan yang parah atau kondisi anak tidak membaik pasca terapi bicara, dokter bisa menawarkan obat untuk kecemasan. Namun, perlu diingat bahwa obat ini hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep dokter spesialis kesehatan mental untuk anak dan remaja.***
Baca Juga:
- Apa itu Hipokondria (Health Anxiety)?
- Gangguan Kecemasan Sosial (Social Anxiety): Bukan Sekedar Merasa Malu Saat di Ruang Publik
- 5 Tanda Anda Harus ke Psikolog, Jangan Diabaikan!
Referensi:
- https://www.nhs.uk/mental-health/children-and-young-adults/advice-for-parents/anxiety-in-children/