Suratdokter.com – Banyak orang yang memiliki anggapan bahwa cabut gigi bikin buta. Sejumlah pakar dan ahli penelitian mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut tidak benar alias hoax.
Apakah Cabut Gigi Bikin Buta?
Pencabutan terhadap gigi menjadi salah satu tindakan yang sering dilakukan oleh hampir semua orang. Hal ini bertujuan agar menghindari impaksi dan penyakit lain pada gigi.
Mencabut gigi tidak akan menyebabkan kebutaan pada diri seseorang. Justru jika gigi infeksi dibiarkan mampu menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya pada mulut.
Bahkan salah satu kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi akibat infeksi dibiarkan yakni memicu kebutaan. Kebutaan tersebut bisa juga disebabkan oleh kerusakan pada saluran tertentu.
Kondisi Gigi yang Harus dicabut
Terdapat suatu kondisi dimana gigi seseorang harus dicabut. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi pertumbuhan kuman pada gigi yang terinfeksi. Pertumbuhan bakteri dan kuman pada gigi biasanya ditandai dengan rasa ngilu. Berikut beberapa kondisi gigi yang harus dicabut:
1.Gigi di Garis Fraktur
Pertumbuhan gigi yang berada di garis fraktur terkadang menyulitkan seseorang dalam melakukan perawatan. Hal inilah yang menyebabkan gigi di garis fraktur harus dicabut.
Selain menyulitkan seseorang dalam hal perawatan, kondisi tersebut juga mampu menghambat proses penyembuhan gigi. Kondisi ini biasanya terjadi pada gigi yang sulit dijangkau oleh penglihatan seseorang.
2. Overeruption
Posisi gigi yang tidak sesuai terkadang juga harus mendapatkan tindakan berupa pencabutan. Posisi gigi yang harus dicabut biasanya mengganggu atau menyulitkan aktivitas berbicara hingga makan.
Pencabutan gigi dengan posisi tidak sesuai umumnya tergantung keinginan masing-masing orang. Namun biasanya orang akan melakukan pencabutan jika posisi gigi memperburuk tampilan wajah.
Baca juga: 7 Manfaat Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Jiwa dan Fisik
3. Gigi yang Pertumbuhannya Terlambat
Mitos terkait cabut gigi bikin buta sudah terjawab dengan jelas. Nah untuk mengantisipasi berbagai resiko, seseorang bisa melakukan pencabutan gigi yang pertumbuhannya terlambat.
Gigi yang mengalami pertumbuhan terlambat biasanya terjadi pada bagian bungsu maupun geraham. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan keberadaan klinik gigi terdekat.
4. Supernumerary
Gigi yang tumbuh dalam jumlah berlebihan juga harus dilakukan pencabutan. Hal ini bertujuan agar tidak menyulitkan seseorang saat berbicara. Jumlah gigi yang berlebihan juga menyulitkan perawatan.
Hal inilah yang menyebabkan seseorang memilih untuk melakukan pencabutan gigi jika jumlah berlebihan. Pencabutan yang dilakukan juga harus penuh dengan pertimbangan. Dengan pertimbangan tersebut nantinya pencabutan bisa sesuai harapan.
5. Gigi Berlubang
Gigi berlubang akibat faktor tertentu juga harus dicabut. Namun hal ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak kedokteran. Tujuan konsultasi yakni mengetahui tingkat kerusakan gigi dan resiko setelah pencabutan dilakukan.
Jika kondisi lubang gigi masih bisa diselamatkan, maka sebaiknya pilih alternatif penambalan. Hal ini tampak lebih efektif dan praktis ketimbang harus melakukan pencabutan.
6. Impaksi Gigi
Pertumbuhan gigi tidak sempurna atau sering disebut dengan impaksi bisa diatasi melalui pencabutan. Pencabutan gigi pada bagian yang impaksi harus dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.
Jika kondisi impaksi masih terlalu dalam maka bisa mengambil tindakan lain yaitu operasi. Biaya yang dibutuhkan untuk operasi impaksi gigi tergolong cukup terjangkau. Hal ini tergantung kebijakan masing-masing klinik atau rumah sakit.
Melalui penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa pernyataan cabut gigi bikin buta tidak benar atau hoax. Seseorang sangat disarankan untuk cabut gigi pada kondisi tertentu seperti berlubang, impaksi, dan masih banyak lagi.
Baca juga:
- Terasa Sangat Ngilu, Ternyata Ini Penyebab Impaksi Gigi
- Manfaat Buah Pepaya untuk Kehamilan yang Baik
- 5 Manfaat Daun Kelor untuk Dikonsumsi Ibu Hamil dan Menyusui
Penulis: Tri Santi
Editor: Niqi Carrera