Suratdokter.com – Kondisi gagal tumbuh mulai menjadi perhatian pemerintah saat ini dimana sejak 2019 jumlah penderita gagal tumbuh di indonesia mengalami penurunan 2019 menjadi 24,4 persen melihat angka penurunan yang masih rendah artinya penderita gagal tumbuh di indonesia masih ada.
Ssebagai orang tua kita wajib tau bahaya pada anak itu dapat di cegah sejak anak dalam kandungan.
Dalam rangka mempercepat penurunan angka stunting, pada tahun 2018 pemerintah telah meluncurkan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting).
Strategi nasional ini merupakan panduan untuk mendorong terjadinya kerja sama antar lembaga untuk memastikan konvergensi seluruh program/ kegiatan terkait pencegahan anak kerdil (stunting).
Kondisi ini bisa menyebabkan kerusakan fisik dan mental yang tidak dapat diperbaiki pada anak, seperti berikut ini.
1. Dampak jangka pendek
Dampak jangka pendek stunting dapat meliputi gangguan otak, kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan metabolisme.
Anak yang mengalami stunting pada umumnya memiliki tinggi badan yang lebih pendek dari anak lain sebayanya.
2. Dampak jangka panjang
Sementara itu, stunting yang tidak ditangani sedini mungkin bisa menyebabkan dampak jangka panjang, di antaranya sebagai berikut.
- Gangguan perkembangan kemampuan kognitif otak anak.
- Penurunan kekebalan tubuh sehingga mudah sakit.
- Risiko lebih tinggi terjadinya penyakit metabolik, seperti kegemukan.
- Kesulitan belajar akibat gangguan konsentrasi.
- Penyakit pembuluh darah.
- Penyakit jantung.
Baca juga: Dengan Bobot 300 Kg, Fajri Termasuk Obesitas Ekstrim, Apa Itu?