SURATDOKTER.com – Tidur merupakan salah satu kebutuhan penting bagi kesehatan tubuh manusia. Banyak yang mengatakan bahwa manusia lebih bisa bertahan lama tanpa makanan daripada tanpa tidur. Tidak tidur selama beberapa hari akan menyebabkan masalah kesehatan.
Dikutip dari Indian Express, Ushakiran Sisodia, seorang ahli gizi klinis membenarkan pernyataan tersebut bahwa benar manusia dapat bertahan lama tanpa makanan tapi tidak dengan tidur.
“Kurang tidur merupakan tantangan kesehatan yang lebih signifikan daripada kelaparan. Saat kelaparan, tubuh menggunakan glukosa yang tersimpan, memecah asam lemak dan protein otot untuk menghasilkan energi, singkatnya seseorang tetap bisa bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan asalkan cukup hidrasi,” jelasnya.
Sebaliknya, jika seseorang tidak tidur maka akan mempengaruhi fungsi dasar tubuh dan kekebalan. “Semakin lama seseorang tidak tidur dapat mengalami berbagai masalah kesehatan, bahkan kematian,” sambungnya.
Masalah Kesehatan yang Terjadi Jika Tidak Tidur dalam 3 Hari
Bukan hanya sekedar periode istirahat namun, tidur merupakan keadaan yang memungkinkan tubuh untuk meregenerasi, memperbaiki, dan memulihkan tubuh.
Inilah dampak yang ditimbulkan secara fisik dan mental akibat tidak tidur selama berhari-hari.
24 Jam pertama: Gangguan koordinasi, memori, dan hormon stres meningkat
Menurut John Cline, asisten profesor psikologi klinis di Yale School of Medicine dan dari American Academy of Sleep Medicine, setelah 24 jam tidak tidur hormon stres akan meningkat.
Jika tidak tidur selama 24 jam maka akan sebanding dengan gangguan kognitif seseorang yang mempunyai kandungan alkohol dalam darah sebanyak 0,1 persen. Akibatnya, waktu reaksi berkurang, ucapan tidak jelas, dan pemikiran yang lambat.
Selain itu, seseorang yang kurang tidur selama 24 jam terakhir cenderung lebih reaktif secara emosional, perhatian menurun, pendengaran terganggu, dan akan ada peningkatan risiko kematian akibat kecelakaan fatal.
Pada 36 Jam: Tekanan darah tinggi, stres berkelanjutan, dan lamban merespon
Setelah 36 jam tidak tidur, kesehatan akan mulai terancam. Terjadi inflamasi tingkat tinggi pada aliran darah yang menyebabkan penyakit kardiovaskular atau tekanan darah tinggi.
Saat tidur malam dengan waktu yang sehat, tekanan darah turun sekitar 10 sampai 20 persen, tetapi jika tidur tidak teratur atau tidak tidur sama sekali, maka bisa menjadi faktor risiko hipertensi.
Hormon yang terpengaruh juga meningkatkan detak jantung dan tekanan darah yang membuat seseorang tetap waspada. Stres yang berkelanjutan juga meningkatkan perasaan cemas dan perubahan suasana hati.
Gangguan kognitif tentunya menjadi lebih terganggu, tubuh akan merasa lesu, lamban merespon, ketidakmampuan berkonsentrasi, mempelajari informasi baru, dan tidak dapat memproses isyarat sosial.
48 Jam Berikutnya: Terjadi microsleep dan halusinasi
Setelah dua hari tidak tidur, seseorang akan mengalami peningkatan iritabilitas, kecemasan, memori berkabut, dan gangguan berpikir. Bahkan beberapa orang mengalami halusinasi, melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada.
“Beberapa orang merasa tertekan dan beberapa lainnya mungkin menjadi euforia,” kata Dr. Hussam Al-Sharif, MD, spesialis paru dan obat tidur di Mayo Clinic Eau Claire, Wisconsin.
Pada 48 jam ini, tubuh mengalami kurang tidur ekstrim yang akan membuat tubuh mulai mengkompensasi dengan microsleep. Microsleep adalah kondisi dimana terjadinya hilang kesadaran karena merasa lelah atau mengantuk.
Microsleep terjadi 3 hingga 15 detik, di mana otak akan mati selama beberapa detik, dan mungkin seseorang tidak akan menyadari apa yang terjadi. Saat microsleep mata juga tidak harus tertutup.
Pada 72 jam: Mengalami delusi, paranoia, sulit berkomunikasi dan gangguan pernapasan
Efek dari tidak tidur selama tiga hari ini termasuk kelelahan yang ekstrim, kesulitan melakukan banyak tugas, dan mengalami tantangan signifikan dalam konsentrasi dan retensi memori.
Tubuh juga akan merasa sangat sengsara dan tidak berfungsi setelah tidak tidur selama 72 jam. Pikiran mulai matang untuk halusinasi, delusi dan paranoia. Suasana hati akan tertekan dan kesulitan dalam komunikasi pribadi.
Lebih lanjut, efek kurang tidur bisa sangat mempengaruhi fisiologi pernapasan. Tubuh dan batang otak gagal mengenali penurunan kadar oksigen dan peningkatan kadar karbon dioksida. Dalam kondisi ini, seseorang dengan penyakit paru-paru dapat mengalami gejala yang lebih buruk.
Itulah dampak negatif dari tidak tidur selama tiga hari bagi kesehatan mental dan fisik. Setiap orang memiliki kebutuhan tidur yang sedikit berbeda,Untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, direkomendasikan untuk mendapatkan tidur yang cukup, yaitu sekitar 7-9 jam per malam bagi orang dewasa.***
Baca Juga:
- Mengatasi Masalah Tidur pada Anak: Tips Bantu Anak Tidur Nyenyak
- Susah Tidur! Inilah 5 Makanan yang Harus Dimakan Sebelum Tidur agar Tidur Lebih Nyenyak
- Terlihat Sepele Namun Memiliki Dampak Besar, Inilah yang Akan Terjadi Jika Seseorang Kurang Tidur
Penulis : Sara
Editor: Tia Mardwi
Sumber :
Indian Express
Everydayhealth.com