Suratdokter.com – Beredar video viral seorang pengguna akun Facebook mengunggah video seseorang mencium Hajar Aswad dengan caption provokatif.
Diketahui, pemilik akun Facebook tersebut bernama @Panji Anabrang. Ia mengupload video tersebut dengan caption dengan kalimat-kalimat kontroversial tentang Hajar Aswad dan orang yang mencium Hajar Aswad.
Pengguna akun tersebut mengklaim bahwa mencium Hajar Aswad, batu hitam yang terletak di sebelah tenggara Kabah di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit seperti human immunodeficiency virus (HIV), tuberkulosis (TBC), dan COVID-19.
Benarkah Hajar Aswad dapat menularkan berbagai macam penyakit terutama HIV
Konsultan Hematologi-Onkologi, Prof Zubairi Djoerban, menjelaskan bahwa penularan penyakit-penyakit seperti Covid-19 ataupun HIV-AIDS atau pun TBC dapat ditularkan melalui jarum suntik, atau hubungan seksual.
Lebih lanjut, Prof Zubairi mengatakan bahwa HIV dapat menyebar melalui aktivitas seksual, penggunaan jarum suntik yang digunakan secara bergantian oleh pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi, serta dari ibu yang hamil dan terinfeksi kepada bayinya.
“Jadi sampai sekarang penularan HIV itu melalui hubungan seksual, jarum suntik yang digunakan bergantian oleh pengguna narkotika, transfusi darah yang terkontaminasi, dan ibu hamil yang positif ke bayinya,” ungkapnya, dikutip dari Twitter pribadinya, Jumat (19/5/2023).
Prof Zubairi mengklaim bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa menyentuh batu dan kemudian berciuman dengan orang lain dapat menyebabkan penyebaran HIV.
Begitu juga dengan berciuman, tidak ada penularan HIV kecuali jika terjadi deep kissing di mana kedua belah pihak memiliki luka atau sariawan. Namun, meskipun risikonya belum memiliki bukti yang cukup kuat.
Penularan HIV
Jadi, tidaklah benar bahwa menciumi batu yang sebelumnya diciumi orang lain dapat menyebabkan penularan HIV.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa mencium Hajar Aswad (batu hitam) sendiri bukanlah syarat yang diperlukan untuk sahnya pelaksanaan ibadah haji.
1. Melalui Aktivitas Seksual
Senada dengan Prof Zubairi dilansir dari Disperkimta Kabupaten Buleleng menyebut salah satu cara penularan AIDS.
Yang utama adalah melalui aktivitas seksual tanpa penggunaan kondom atau pengaman lainnya.
Virus HIV dapat dengan mudah menyebar ketika seseorang yang terinfeksi HIV melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Tanpa menggunakan alat pengaman seperti kondom.
Penularan terjadi melalui pertukaran cairan tubuh yang terjadi selama aktivitas seksual, dan ini menjadi faktor utama dalam penyebaran virus tersebut.
2. Praktek Berbagi Jarum
Penularan virus HIV juga dapat terjadi melalui praktek berbagi jarum suntik dengan orang yang terinfeksi HIV.
Terutama pada pengguna narkotika.
Dikarenakan cairan tubuh yang mengandung virus HIV dari individu yang terinfeksi dapat menyebar ke orang lain melalui jarum yang sama.
Praktek ini merupakan salah satu cara penularan HIV yang paling mudah terjadi dan sangat berbahaya. ***
Editor: Niqi Carrera