SURATDOKTER.com – Belum lama ini, Bella Hadid mengungkapkan bahwa dirinya telah terkena penyakit yang dikenal dengan Lyme Disease.
Hal tersebut diungkapkan Bella Hadid lewat unggahan di media sosial instagaram miliknya bahwa dirinya telah menderita Lyme Disease selama selama hampir 15 tahun.
Tak hanya dirinya saja, seperti umumnya, Lyme Disease akan ditemukan menjangkit dalam satu keluarga, maka beberapa anggota keluarganya juga terjangkit penyakit ini.
Lalu tentunya banyak yang mencoba mencari tahu apakah Lyme Disease ini dan bagaimana gejalanya serta apa tindakan penanggulangannya, bukan?
Tak perlu bingung, disini akan dibahas mengenai lyme disease serta gejala dan cara penanganannya. Yuk simak lebih dalam.
Apa itu Lyme Disease?
Lyme Disease adalah infeksi pada tubuh yang biasanya terjadi setelah digigit kutu jenis Ixodes scapularis dan Ixodes pacificus dan kutu rusa yang juga dikenal dengan kutu kaki hitam (black legged tick).
Kutu tersebut biasanya ditemukan di daerah berumput atau bersemak, dimana kutu tersebut telah terinfeksi bakteri borrelia.
Bila terkena gigitan kutu tersebut, maka gejala pertama yang terlihat lebih mirip dengan gigitan nyamuk yang menyebabkan benjolan kecil dan gatal di kulit.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menginformasikan bahwa Lyme Disease yang banyak ditemukan di Amerika Serikat.
Pada Juni 2022, ditetapkan oleh BMJ Global Health yang telah melakukan penelitian tentang Lyme Disease, bahwa populasi dunia telah terinfeksi dengan besarnya kemungkinan 14% karena selama 20 tahun terakhir grafik penderita Lyme Disease telah jauh meningkat.
Apa Gejala Lyme Disease?
Berdasarkan keterangan tertulis Mayo Clinic, orang yang terinfeksi Lyme Disease akan menunjukkan beberapa gejala yang biasanya muncul dalam tiga tahap berbeda.
Tahap 1 akan terjadi antara 3 hingga 30 hari setelah terinfeksi lewat gigitan kutu.
Pada fase tersebut, akan muncul ruam yang disertai demam, sakit kepala, kelelahan ekstrem, kekakuan sendi, dan nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening.
Bakteri Apa Saja Penyebab Lyme Disease dan Bagaimana Penularannya?
Kemkes.go.id dalam unggahan keterangan tertulis menjelaskan bahwa terdapat 4 spesies yang menjadi penyebab Lyme Disease, yakni Borrelia burgdorferi, Borrelia mayonii, Borrelia afzelii, dan Borrelia garinii.
Sedangkan untuk menularkan infeksi, ternyata kutu rusa yang yang juga sudah terinfeksi, harus menempel pada kulit seseorang selama 24-48 jam untuk mentransmisikan bakteri, dan umumnya orang tidak akan sadar pernah tergigit kutu rusa tersebut.
Baca juga: Kematian Pertama Akibat Virus Oz: Ancaman Baru bagi Kesehatan Global
Apa Resiko Jika Terlambat Ditangani?
Jika seseorang yang sudah terinfeksi dan terjangkit Lyme Disease tidak ditangani dengan tepat, kondisinya bisa menjadi semakin parah dan menyerang saraf atau organ jantung.
Faktor yang Bisa Meningkatkan Risiko
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terserang Lyme disease, yakni :
1. Beraktivitas di alam terbuka, seperti berkemah, berburu hewan, dan mendaki gunung.
2. Berpakaian terbuka yang menyebabkan kulit mudah dihinggapi kutu penyebab Lyme disease.
3. Tidak menyadari telah dihinggapi sehingga tidak segera menyingkirkan kutu dari kulit dengan cara yang benar.
4. Memelihara hewan pembawa kutu penyebab Lyme disease ke dalam rumah.
Penanganan Lyme Disease
Hingga kini, Lyme Disease masih ditangani dengan memberikan obat antibiotik.
Fakta klinisnya, pada Agustus 2022, vaksin untuk Lyme Disease telah memasuki uji klinis tahap akhir, yang artinya vaksin tersebut tentunya dapat disetujui di tahun-tahun mendatang.
Saat mengetahui adanya kutu yang hinggap atau menggigit kulit, berikut beberapa cara untuk mengatasinya agar segera terhindar dari Lyme Disease.
1. Tidak menepuk kutu yang hinggap di kulit agar bagian tubuh kutu tidak menjadi pecah.
2. Gunakan penjepit atau pinset untuk mengangkat kutu secara perlahan di bagian kepalanya.
3. Untuk mengurangi risiko terinfeksi bakteri, balurkan antiseptik ke bagian kulit yang dihinggapi kutu.
Semoga pembahasan ini bisa berguna dan terhindar dari Lyme Disease.***
Baca Juga:
- Tikus sebagai Sumber Penyakit: Ancaman Toxoplasmosis, Leptospirosis, Salmonellosis, dan Infestasi Kutu
- Cara Mengobati Nyeri Otot dan Penyebabnya, Redakan Pakai Trik Ini
- 7 Jenis Makanan ini Dapat Membantu Meningkatkan Kadar Oksigen dalam Tubuh, Apa Saja?
Penulis: Rey Manurung
Editor: Niqi Carrera
Referensi:
- https://www.arabnews.com/node/2350936/lifestyle
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6862448/kondisi-terkini-bella-hadid-pasca-berjuang-lawan-sakit-lyme
- https://www.foxnews.com/entertainment/supermodel-bella-hadid-shares-treacherous-lyme-disease-battle-new-pictures-invisible-suffering