SURATDOKTER.com – Kebiasaan makan dan minum manis dapat merujuk pada pola konsumsi makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula tambahan atau pemanis buatan. Kebiasaan ini bisa berdampak pada kesehatan jika tidak diatur dengan bijak apabila konsumsi gula hariannya berlebihan.
Jadi, bukan berarti Anda harus berhenti konsumsi makanan dan minuman manis secara total. Anda masih boleh mengonsumsi makanan dan minuman manis asal dibatasi dan mengikuti anjuran yang disarankan para ahli.
Lalu, seperti apa level konsumsi gula harian yang dianggap berlebihan dan apa dampaknya ke tubuh kita?
Batas konsumsi gula per hari dapat bervariasi tergantung pada pedoman kesehatan yang diikuti dan faktor-faktor individu seperti usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi kesehatan.
Namun, terdapat beberapa rekomendasi umum yang dapat menjadi pedoman dalam mengatur konsumsi gula harian.
Aturan Konsumsi Gula Harian Menurut World Health Organization (WHO)
WHO merekomendasikan bahwa konsumsi gula tambahan (termasuk gula yang terdapat dalam makanan olahan dan minuman) tidak boleh melebihi 10 persen dari total asupan kalori harian.
Idealnya, konsumsi gula tambahan sebaiknya dibatasi lebih lanjut menjadi 5 persen dari total asupan kalori harian untuk manfaat kesehatan yang lebih besar.
Misalnya, jika asupan kalori harian Anda adalah 2000 kalori, maka konsumsi gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 100-200 kalori (25-50 gram) per hari.
Aturan Konsumsi Gula Harian Menurut American Heart Association (AHA)
AHA merekomendasikan batas konsumsi gula tambahan maksimal sekitar 25 gram (6 sendok teh) per hari untuk wanita dan 36 gram (9 sendok teh) per hari untuk pria. Ini termasuk gula yang ditambahkan ke makanan dan minuman serta gula alami dalam buah-buahan.
Aturan Konsumsi Gula Harian Menurut Dietary Guidelines for American
Pedoman gizi untuk warga Amerika merekomendasikan agar tidak lebih dari 10 persen dari total asupan kalori harian berasal dari gula tambahan.
Aturan Konsumsi Gula Harian Menurut European Food Safety Authority (EFSA)
EFSA merekomendasikan bahwa konsumsi gula tambahan tidak boleh melebihi lima hingga sepuluh persen dari total asupan energi harian.
Penting untuk memerhatikan bahwa sumber utama gula alami yang sehat adalah buah-buahan, yang juga menyediakan serat dan nutrisi lainnya.
Namun, gula tambahan yang tinggi dalam makanan olahan dan minuman manis harus dihindari sebisa mungkin.
Untuk mengelola konsumsi gula, disarankan untuk membaca label nutrisi pada produk makanan dan minuman, memilih makanan yang lebih alami dan rendah gula tambahan, serta berfokus pada pola makan yang seimbang dan kaya akan nutrisi.
Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan mengenai batasan konsumsi gula yang sesuai untuk situasi Anda