SURATDOKTER.com – Moody adalah perubahan suasana hati dadakan yang dialami oleh seseorang. Biasanya setelah senang sesaat, kemudian merasakan sedih secara tidak terduga.
Menurut Cambridge Dictionary, orang moody bisa merasakan perasaan bahagia dengan mudah, setelah sebelumnya suasana hatinya sedang marah. Dengan kata lain, istilah ini biasa digunakan untuk menyebut seseorang yang memiliki ketidakstabilan perasaan.
The British Journal of Psychiatry beranggapan, bahwa di rentang usia 16 hingga 24 tahun, moody banyak terjadi para perempuan daripada laki-laki.
Perilaku semacam ini seringkali dianggap sukar dihadapi dan menjengkelkan. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa itu adalah hal yang sangat buruk. Namun benarkah demikian, dan bagaimana cara mengatasi moody?
Julie Holland seorang psikiater, menganggap bahwa meski orang moody dicap buruk, nyatanya mereka tergolong sosok yang intuisinya bagus dan peka terhadap rangsangan kecil. Dalam kondisi ini, sebenarnya seseorang sedang beradaptasi dengan perasaan yang dimiliki
Beberapa pihak menganggap bahwa moody adalah hal yang normal. Salah satu faktor penyebabnya adalah pengaruh hormon, sehingga saat sedang mengalaminya, itu berarti tubuh seseorang sedang bekerja sesuai fungsi.
Oleh karena itu, penting untuk menerima perasaan buruk saat sedang moody. Namun, jika kondisi tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari, mendatangi psikolog untuk berkonsultasi mungkin diperlukan.
Cara Mengatasi Moody
1. Rutin Olahraga
Olahraga rutin baik untuk kesehatan mental dan fisik karena saat berolahraga, hormon endorfin aktif. Hormon ini berfungsi untuk meningkatkan suasana hati dan meminimalisir stres
2. Tidur yang Cukup
Dampak buruk moody dapat diminimalisir dengan tidur yang berkualitas. Oleh karena itu, cobalah tidur dengan durasi 7 hingga 8 jam per hari.
3. Belajar Mengendalikan Stres
Saat mood memburuk, seseorang umumnya akan mudah terserang stres. Mencoba mengendalikan stress dengan berbagai cara akan membantu mengatasinya. Contohnya adalah belajar yoga dan meditasi.
4. Menjauhi Pikiran Negatif
Agar mood tetap stabil, seseorang bisa menjauhi pikiran negatif dengan cara berlatih berpikir positif.
Penyebab Moody
1. Pengaruh Hormon
Perubahan mood yang cepat bisa disebabkan karena perubahan hormon yang drastis. Contohnya, di masa PMS hormon estrogen wanita cepat naik turun, yang menyebabkan mood-nya mudah berubah.
2. Kelelahan
Tahukah, kelelahan membuat seseorang mudah mengalami stres. Misalnya, saat deadline kerjaan menumpuk sedangkan waktu yang dimiliki terbatas. Di momen tersebut tubuh mudah kelelahan dan otak akan lamban dalam menerima stimulus.
Akibatnya, seseorang akan mudah stres, sehingga ia sering mengalami bad mood.
3. Fase Kehidupan
Di fase kehidupan tertentu, seseorang cenderung mudah berperilaku moody. Contohnya saat pubertas, dimana dalam fase tersebut remaja mudah mengalami perubahan fisik dan psikologi.
Itulah beberapa informasi seputar pengertian, penyebab, dan cara mengatasi moody.***
Baca juga:
- Kapan Butuh ke Psikiater demi Kesehatan Mental?
- Mental Health Alert: Singapura Menghadapi Gelombang Bunuh Diri yang Mengejutkan
- Inses: Bahaya yang Ditimbulkan dan Dampak Psikologis pada Korban
Penulis: Yunita
Editor: Niqi Carrera