Dalam era globalisasi yang semakin maju, keamanan data pribadi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu aspek yang tidak boleh diabaikan adalah keamanan data genomik, terutama dalam konteks pejabat strategis negara.
Seperti yang kita ketahui, Tiongkok telah mengembangkan pusat data dan penelitian genomik BGI yang sangat canggih. Namun, kita perlu mempertimbangkan implikasi jangka panjang dari penyerahan data kesehatan dan DNA kepada entitas asing.
Data Genomik
Baru-baru ini, seorang purnawirawan jenderal dengan 27 jabatan strategis di negara kita membanggakan kemajuan Tiongkok dalam bidang genomik di sebuah acara televisi. Pada acara tersebut, ia bahkan menawarkan diri untuk menjalani pemeriksaan DNA di pusat data BGI agar dapat mengetahui penyakitnya lima tahun ke depan.
Meskipun niatnya adalah memuji kemajuan Tiongkok, tindakan ini juga menimbulkan pertanyaan yang penting mengenai keamanan data dan potensi risiko yang terkait. Sebagai pejabat negara yang memiliki posisi strategis, sangatlah penting bagi mereka untuk mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi.
Apabila data genomik dan DNA seseorang sudah berada dalam database BGI Tiongkok, maka kemungkinan besar orang tersebut akan menjadi rentan terhadap ancaman yang datang dari Tiongkok jika kebijakan yang diambilnya tidak sesuai dengan kepentingan negara tersebut.
Ancaman tersebut tidak hanya terbatas pada individu itu sendiri, tetapi juga dapat meluas hingga kepada keluarga dan kerabat dekatnya yang memiliki ikatan genetik. Perlu diingat bahwa ancaman dari suatu negara tidak hanya berupa serangan militer dengan persenjataan konvensional, melainkan juga melalui perang hibrida yang melibatkan senjata biologi atau bio weapon.
Meskipun senjata nuklir memiliki dampak yang besar, senjata biologi jauh lebih murah namun memiliki efektivitas yang kuat. China sendiri telah mengumpulkan data genomik dari berbagai ras di seluruh dunia dengan alasan kepentingan ilmiah, namun hal ini juga memunculkan pertanyaan mengenai tujuan sebenarnya di balik pengumpulan data tersebut.
Pentingnya Keamanan Data Genomik
Dalam konteks ini, pejabat publik, diplomat, pejabat militer, dan warga negara pada umumnya rentan menjadi target serangan jika data genomik dan DNA mereka diketahui oleh pihak lawan. Dalam hal ini, pihak lawan dapat dengan mudah melepaskan virus patogen spesifik yang sulit diantisipasi oleh mayoritas warga negara target.
Dampaknya, negara target akan menghadapi kerugian ekonomi yang signifikan karena harus mengeluarkan dana besar untuk menangani wabah penyakit yang meluas, yang pada gilirannya akan melemahkan kekuatan negara tersebut dan memudahkan pihak lawan dalam mencapai kepentingan mereka.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pejabat negara dan warga negara Indonesia secara keseluruhan untuk meningkatkan kesadaran akan keamanan data genomik. Menghindari penyerahan data kesehatan kepada entitas atau negara asing, terutama Tiongkok, merupakan langkah yang bijaksana. Keselamatan dan kepentingan nasional harus menjadi prioritas utama, dan upaya untuk menjaga keamanan data pribadi harus dilakukan secara konsisten.
Dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, setiap negara harus memperhatikan aspek keamanan data genomik dengan serius. Kesadaran akan potensi risiko yang terkait dengan penyerahan data kepada pihak asing adalah langkah penting menuju perlindungan diri dan negara dari serangan yang dapat merugikan. Semoga para pejabat negara dan warga negara Indonesia dapat memahami pentingnya isu ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga keamanan data genomik demi kepentingan nasional yang lebih luas.***
Baca Juga :
- Pentingnya Mengajarkan Kesederhanaan pada Anak, Salah Satunya Bisa Mengurangi Stres Loh!
- Pilih Antibiotik yang Aman dan Efektif untuk Anak: Panduan bagi Orang Tua
- Begini Cara Alami Turunkan Kadar Kolesterol Tanpa Obat, Cukup Konsumsi 5 Makanan ini