Siapa orangtua yang tidak panik dan bingung ketika anaknya demam lalu tiba-tiba mengalami kejang?
Walaupun pada umumnya durasi kejang tidak terlalu lama dan tidak berbahaya, namun orangtua tetap harus tahu bagaimana cara menanggapi situasi ketika anak mengalami kejang demam dengan tepat.
Pada artikel ini, kita akan mengenal apa itu kejang demam pada anak, apa penyebabnya, seperti apa gejalanya, serta apa yang harus dilakukan saat anak sedang dan sudah mengalami kejang.
Apabila Anda melihat gejala-gejala kejang demam pada anak Anda, jangan panik dulu. Coba untuk tetap tenang dan lakukan langkah-langkah penanganan berikut ini.
Baringkan Tubuh Anak dalam Posisi Miring di Tempat yang Datar
Saat melihat anak kejang, hal pertama yang harus dilakukan adalah pindahkan tubuh anak ke area yang datar, luas, dan bebas. Misalnya dipindahkan ke lantai.
Buat ruang gerak seluas dan sebebas mungkin dengan menyingkirkan barang-barang yang ada di sekitar anak.
Tujuannya yaitu menghindari tubuh anak terbentur atau tertimpa sesuatu ketika dia sedang kejang.
Sebagai gantinya, letakkan beberapa bantal, guling, atau handuk yang digulung di sekitar tubuh anak untuk melindunginya saat kejang.
Kemudian posisikan agar tubuh anak dalam posisi miring (menghadap ke samping) agar anak tidak tersedak oleh muntahan atau air liurnya sendiri.
Pastikan Mulut Anak Bersih dari Benda Asing atau Muntahan
Jika anak tiba-tiba muntah saat masih mengalami kejang, segera bersihkan mulutnya dari muntahan dengan hati-hati menggunakan jari tangan.
Apabila air liurnya mulai menggenang, coba keluarkan dengan jari tangan Anda dengan pelan dan hati-hati. Jangan gunakan benda asing seperti kain lap atau tisu.
Jangan pula mencoba untuk memberikan air minum, obat, atau makanan saat anak sedang kejang.
Tunggulah sampai anak benar-benar dalam keadaan sadar dan waspada untuk menghindari risiko anak tersedak.
Longgarkan Pakaian yang Dikenakan Anak
Segera longgarkan pakaian dan lepas aksesori yang melekat ketat pada anak, terutama pada bagian lehernya agar dia tidak tercekik.
Cek Pernapasan Anak
Langkah selanjutnya yang harus orangtua lakukan yaitu memastikan anak masih bisa bernapas dengan baik.
Jika pernapasannya terganggu, warna bibir, lidah, dan wajahnya akan tampak kebiruan.
Terus perhatikan kondisi pernapasan anak selama kejang berlangsung.
Jangan Menahan atau Menghentikan Kejang Secara Paksa
Mungkin ada sebagian orangtua yang berusaha mencoba untuk menghentikan kejang secara paksa dengan memeluk tubuh anaknya erat-erat atau menahan tubuhnya anaknya agar tidak terus menyentak.
Padahal tindakan tersebut bisa membuat anak semakin merasa tidak nyaman dan anak bisa mengalami patah tulang.
Pantau Kondisi Anak dan Catat Durasi Kejang
Pastikan Anda selalu berada di sisi anak selama dia mengalami kejang. Jaga agar anak tetap aman dan tidak menabrak benda-benda atau perabotan di sekitarnya.
Lalu, coba panggil nama anak Anda berulang-ulang untuk mengecek kondisi kesadaran anak.
Jangan lupa untuk catat durasi kejang yang dialami anak. Jika memungkinkan, rekamlah anak selama kejadian untuk ditunjukkan kepada dokter saat nanti dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Perhatikan Kondisi Setelah Kejang
Setelah anak berhenti kejang, biasanya mereka dalam kondisi lelah meski sudah kembali sadar. Biarkan anak beristirahat dulu hingga dia pulih kembali sebelum akhirnya bawa dia ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.