Suratdokter.com – Ketua Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI), Eddy, MS (OH), mengingatkan kita akan bahaya potensial yang terkait dengan asbes.
Asbes adalah mineral alami yang telah digunakan secara luas dalam berbagai aplikasi konstruksi, termasuk material atap. Namun, berdasarkan penelitian medis dan ilmiah, telah diidentifikasi bahwa paparan asbes dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru, mesothelioma, dan masalah pernapasan lainnya.
Partikel-partikel mikroskopis asbes yang dilepaskan ke udara saat material ini terkikis atau rusak, dapat dengan mudah terhirup oleh manusia dan meresap ke dalam paru-paru.
“Jika memang (mengandung) asbes benar harus diganti. Banyak kasus-kasus asbestos zaman dulu, enggak perlu waktu lama bisa dibuktikan banyak kejadian terkena kanker paru,” jelas Eddy.
Asbestosis adalah penyakit paru-paru serius yang dapat timbul akibat paparan asbes dalam jangka waktu lama atau dalam jumlah yang besar.
Ketua Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (IDKI), Eddy, MS (OH), memberikan panduan berharga terkait pemilihan material bangunan. Ia menekankan pentingnya memastikan bahan dan merek yang digunakan, serta meminta lembar keselamatan bahan atau MSDS.
MSDS (Material Safety Data Sheet) atau lembar keselamatan bahan adalah catatan yang mengandung informasi penting tentang suatu bahan kimia.
Eddy menyoroti bahwa langkah ini sangatlah penting dalam menjaga kesehatan kita dan menghindari risiko paparan bahan berbahaya.
Mengenal Jenis-Jenis MSDS
Ada dua jenis format MSDS yang umumnya dikenal, yaitu format OSHA dan ANSI.
1. Format OSHA (Occupational Safety and Health Administration)
OSHA dirancang berdasarkan standar keamanan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh Occupational Safety and Health Administration (OSHA) di Amerika Serikat.
Format ini lebih berfokus pada perlindungan dan keselamatan para pekerja yang terlibat dalam penanganan bahan kimia. MSDS dengan format OSHA menyajikan informasi yang relevan untuk keamanan dan kesehatan kerja, termasuk langkah-langkah pengamanan, tindakan darurat, dan penggunaan alat pelindung diri (APD).
2. Format ANSI (American National Standards Institute)
Format ANSI lebih umum digunakan dalam industri dan penanganan bahan kimia.
Dokumen MSDS dengan format ANSI cenderung lebih komprehensif dalam hal informasi teknis mengenai bahan kimia.
Format ini menyediakan informasi yang lebih detail tentang sifat fisik dan kimia, properti toksikologi, penggunaan yang direkomendasikan, serta langkah-langkah pengamanan.
Asbes kini sudah jarang digunakan sebagai bahan bangunan rumah karena kandungannya yang berbahaya.
Kendati demikian, asbes tidak sepenuhnya dihapuskan dari berbagai industri. Saat ini, bahan ini lebih sering ditemukan dalam industri instalasi pipa panas dan percetakan.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan risiko kesehatan yang terkait dengan asbes, banyak bahan bangunan alternatif yang telah dikembangkan sebagai pengganti asbes.
Baca juga: Mengenal Penyebab dan Ciri-ciri Penyakit Tuberkulosis
Pilihan Bahan Bangunan yang Aman dan Ramah Lingkungan
Berikut adalah beberapa pilihan bahan bangunan yang lebih aman dan ramah lingkungan.
1. Logam
Material atap logam, seperti baja galvanis, aluminium, atau zincalume, memiliki daya tahan yang tinggi terhadap cuaca ekstrem dan tahan terhadap api. Mereka juga ringan dan mudah dipasang.
2. Genteng Beton
Genteng beton adalah alternatif yang populer, terbuat dari campuran semen dan agregat.
Mereka tahan lama, memiliki berbagai pilihan warna dan tekstur, serta mampu menghadapi berbagai kondisi cuaca.
3. Genteng Tanah Liat
Genteng tanah liat adalah opsi alami yang ramah lingkungan. Mereka memberikan estetika yang indah, tahan lama, dan memiliki kemampuan mengatur suhu dalam ruangan.
4. Seng dan Serat
Material berbasis serat, seperti serat seng atau serat mineral, juga bisa menjadi alternatif yang baik. Mereka ringan, tahan lama, dan memiliki isolasi termal yang baik.
5. Beton Ringan
Beton ringan memiliki kepadatan rendah dan bisa digunakan untuk berbagai struktur bangunan, termasuk atap.
6. Genteng Metal Keramik
Kombinasi antara genteng metal dan genteng keramik menghasilkan genteng yang ringan, tahan lama, dan estetis.
7. Kaca
Pilihan yang lebih kontemporer adalah penggunaan kaca sebagai atap. Ini memberikan tampilan modern dan memungkinkan pencahayaan alami masuk ke dalam ruangan.
Penting untuk mengidentifikasi bahan yang paling sesuai dengan kebutuhan bangunan dan untuk memastikan bahwa bahan tersebut memenuhi standar keamanan dan kualitas.
Dalam pemilihan bahan bangunan, keselamatan dan kesehatan penghuni serta dampak lingkungan harus selalu menjadi pertimbangan utama.
Baca juga:
- HATI-HATI ! Telapak Tangan yang Sering Berkeringat Merupakan Gejala Paru-paru Basah, Benarkah?
- Wow! Ternyata Musik dan Alzheimer Bisa Bersahabat, Ini Manfaat Terapi Musik Bagi Pasien Demensia Jenis Ini
- Mengenal Nyeri Dada Sebelah Kiri, Benarkah Ciri-Ciri Penyakit Jantung ?
Penulis: Ayunda Christina