American Psychiatric Association (APA) mengungkapkan bahwa depresi dapat kembali melalui dua cara. Kambuhnya depresi dapat dideteksi ketika gejala mulai muncul kembali. Waktu kambuh biasanya terjadi pada waktu 2-6 bulan pasca penghentian pengobatan depresi sebelumnya. Sekitar 20 persen orang akan mengalami kekambuhan.
Setelah episode pertama depresi berakhir bahagia, APA memperkirakan sekitar 50–85 persen orang akan kembali mengalami setidaknya satu episode depresi dalam hidup.
Tanda Depresi Kambuh
Berikut ini merupakan tanda-tanda yang diwaspadai munculnya kembali depresi pada seseorang:
- Suasana hati yang tertekan, sedih dan cemas.
- Kehilangan ketertarikan dalam aktivitas yang dulu disenanginya.
- Menghindari situasi dan kontak sosial
- Kelelahan dengan tugas sederhana sehari-hari
- Merasa gelisah dan sering mondar-mandir.
- Perubahan pola tidur yang menyebabkan insomnia atau tidur berlebihan.
- Perubahan nafsu makan.
- Peningkatan iritabilitas, dimana seseorang menjadi lebih gampang tersinggung.
- Munculnya perasaan tidak berharga dan rasa bersalah.
- Mempunyai masalah konsentrasi dan ingatan.
- Sakit kepala yang sangat, sakit perut, atau nyeri otot dan sakit fisik lainnya.
- Munculnya pikiran untuk bunuh diri atau upaya bunuh diri.
Penyebab Depresi Kambuh
Terkadang depresi kambuh mengikuti peristiwa eksternal. Di bawah ini adalah beberapa pemicu potensial atau penyebab kambuhnya depresi.
- Mengalami kematian orang yang dicintai atau kehilangan penting lainnya.
- Mengalami peristiwa kehidupan yang penuh tekanan (misalnya, diberhentikan dari pekerjaan, mengalami perceraian, memiliki anak pertama, belajar untuk ujian akhir di perguruan tinggi).
- Perubahan hormonal yang berhubungan dengan tahap kehidupan (misalnya pubertas, kehamilan, menopause).
- Perubahan obat yang diminum
- Gangguan tidur (misalnya, memulai pekerjaan baru yang memerlukan perubahan jadwal tidur)
Tips Untuk Mencegah Kambuhnya Depresi
Tips untuk membantu menghentikan depresi agar tidak kambuh
Menjalani pengobatan
Menyelesaikan seluruh pengobatan yang diresepkan dokter sebenarnya mampu mengurangi risiko kekambuhan secara signifikan, terutama sepanjang periode 6 bulan setelah pengobatan dimulai.
Terapi berbasis mindfulness
Mindfulness dapat membantu seseorang mengetahui pola pikir negatif yang ada disekitarnya sehingga bisa menghadapinya. Sebuah penelitian mengungkapkan dengan berlatih pemikiran positif tiga kali seminggu mampu mengurangi kambuhnya depresi hingga 50 persen.
Memberi informasi yang tepat pada teman dan keluarga
Dengan memberi tahu teman dan keluarga tentang gejala awal kambuhnya depresi yang harus diwaspadai merupakan pertolongan pertama yang diperlukan.
Persiapan jika kambuh
Dengan adanya persiapan akan membantu kambuhnya depresi yang muncul sewaktu-waktu sehingga dapat menindaklanjutinya dengan cepat. Hal ini bisa dibantu oleh seorang dokter.
Mengobati dan Mengatasi Kekambuhan
Ketika gejala depresi yang mengkhawatirkan muncul kembali selama perawatan, berarti pengobatan tidak berfungsi dengan baik. Dokter dapat merekomendasikan untuk merubah model pengobatan atau meningkatkan dosis obat yang diberikan. Perawatan yang bisa membantu yaitu:
- Terapi interpersonal dan terapi perilaku kognitif (CBT), atau menggabungkan kedua terapi juga dapat mengurangi risiko depresi kambuh.
- Obat antidepresan atau penstabil suasana hati bisa membantu beberapa orang. Mengikuti saran dokter untuk konsumsi obat ini bisa menolong mengurangi risiko kambuh.
- Tetap aktif berolahraga dapat bertindak sebagai antidepresan alami, sebab melepaskan hormon endorfin yang dapat meningkatkan suasana hati. Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa olahraga bisa sama-sama efektif dengan antidepresan atau psikoterapi pada depresi ringan.
Depresi yang telah sembuh, terkadang bisa kembali lagi. Kenal tanda-tandanya dan pelajari tips untuk mencegah kambuhnya depresi. Salam sehat! ***
Baca Juga :
- Apa Penyebab Utama Munculnya Depresi?
- 8 Tips Menyembuhkan Depresi Tanpa Obat
- 8 Mitos dan Fakta tentang Depresi, Gangguan Psikologis yang Sering Terabaikan
Penulis: Carrera Zenitha Niqi
Referensi:
Comments 2