Suratdokter.com – Kita menghabiskan sekitar sepertiga dari hidup untuk tidur, namun itu masih menjadi masalah bagi banyak orang. Peneliti dan ahli juga masih menyelidiki tentang tahapan tidur, karena seputar bagaimana dan mengapa kita tidur dan apa yang terjadi pada kita saat kita melakukannya masih menjadi misteri.
Untungnya, kemajuan ilmu kedokteran membantu menemukan cara untuk mendapatkan tidur yang dibutuhkan.
Tidur merupakan kebutuhan penting bagi tubuh manusia yang tidak dapat diabaikan. Meskipun seringkali dianggap sebagai periode ketika otak berhenti berfungsi sepenuhnya, kenyataannya, otak tetap aktif selama tidur dengan banyak aktivitas yang dapat dideteksi.
Para ahli telah mengidentifikasi pola tidur yang teratur dan membaginya menjadi dua kategori utama, yaitu fase Rapid Eye Movement (REM) dan dan fase non-REM (NREM).
Tahapan Tidur NREM
Tahapan tidur NREM terdiri dari tiga fase. Apa saja itu?
1. NREM 1
Ketika pertama kali tertidur, kita akan masuk ke tahap NREM 1, yang ditandai oleh peralihan antara kesadaran dan tidur. Fase ini biasanya berlangsung sekitar 5-10 menit.
2. NREM 2
Di tahap ini, otak mulai memperlambat aktivitasnya dan membentuk pola gelombang yang lebih khas. Tahap ini merupakan tahap tidur mayoritas dalam satu siklus tidur.
3. NREM 3
Tahapan ini juga dikenal sebagai tidur delta atau tidur lambat. Pada tahap ini, gelombang otak yang dalam dan lambat muncul, dan tubuh mulai memulihkan diri secara fisik dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Selama tidur tahap ini, hormon pertumbuhan dilepaskan, yang penting untuk pemulihan dan regenerasi sel-sel tubuh.
Setelah siklus NREM selesai, kita akan memasuki tahap tidur REM, di mana otak menjadi lebih aktif dan menyerupai aktivitas otak saat terjaga. Ini adalah tahap ketika Anda biasanya bermimpi.
Tidur REM memiliki peran penting dalam konsolidasi ingatan dan proses belajar. Kurangnya tidur dalam tahapan ini dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Baca juga: Kritikan dan Antusiasme Berkumpul Saat RSUD Bangil Gelar Konser Peluncuran Logo Baru
Mengapa Tidur REM Penting?
Berikut adalah beberapa alasan mengapa tidur REM penting.
1. Bermimpi
Sebagian besar mimpi terjadi selama tidur REM. Walaupun mimpi juga dapat terjadi pada tahap non-REM, mimpi yang dialami selama tidur REM cenderung lebih jelas dan intens.
Mimpi berperan dalam pemrosesan informasi dan emosi, dan dapat membantu otak dalam mengatasi pengalaman sehari-hari.
2. Pemrosesan Emosional
Selama tidur REM, otak juga memproses emosi. Amigdala, bagian otak yang berperan dalam memproses emosi, menjadi aktif saat prosesnya. Proses ini membantu mengatur dan mengatasi emosi yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental kita.
3. Konsolidasi Memori
Tidur REM berperan penting dalam konsolidasi memori. Selama tahap ini, otak memproses dan menyimpan informasi yang telah dipelajari sepanjang hari, serta membantu memelihara keterampilan motorik baru.
Ini membantu dalam proses belajar dan membantu mempertahankan ingatan jangka panjang.
4. Perkembangan Otak
Tidur REM diyakini berkontribusi pada perkembangan otak, terutama pada tahap bayi. Bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya dalam kondisi tersebut, dan hal ini diyakini berperan dalam pengembangan otak mereka.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi ini dapat berdampak pada perkembangan kognitif dan saraf pada bayi dan anak kecil.
5. Persiapan Bangun
Tahap tidur REM juga berperan dalam persiapan tubuh untuk bangun kembali. Aktivasi sistem saraf pusat dalam kondisi ini dapat membantu kita bangun dengan lebih segar dan siap menghadapi aktivitas sehari-hari.
Dengan memahami pentingnya hal itu, kita dapat menghargai peran tidur dalam menjaga kesehatan fisik dan mental kita.
Penting untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan konsisten serta menjaga rutinitas tidur yang sehat untuk memastikan kita mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam.
Tidur REM yang memadai dapat membantu kita merasa lebih bugar, fokus, dan siap menghadapi tuntutan kehidupan sehari-hari.
Baca juga:
- Lakukan Diet Buah Tropis, Influencer Vegan Zhanna D’Art Meninggal
- Tidak Percaya Diri Bau Mulut? Yuk Intip Cara Alami Atasinya di Sini
- Ini Makanan Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi yang Aman Untuk Penderita Diabetes
Penulis: Ayunda Christina
Editor: Niqi Carrera