SURATDOKTER.com- Matematika merupakan salah satu pelajaran yang tidak banyak diminati, khususnya di Indonesia dalam setiap jenjang pendidikan yang disebabkan oleh gangguan mental yang dikenal dengan nama diskalkulia.
Bahkan, di negara maju seperiti Inggris banyak sekali siswa yang kesulitan untuk mengkuti pelajaran matematika. Dalam sebuah hasil survei menunjukkan bahwa sekitar 6 persen siswa di sekolah tersebut mengalami diskalkulia.
Dampak Gangguan Diskalkulia
Dikutip Suratdokter.com melalui laman The Conversation Indonesia, gangguan diskalkulia dapat menyebabkan anak tidak dapat memahami matematika dasar termasuk penjumlahan dan pengurangan secara terus-menerus dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Parahnya, gangguan diskalkulia pada anak khususnya saat di bangku sekolah dasar tidak hanya berpengaruh pada pembelajaran matematika saja namun aspek kurikulum mata pelajaran lainnya.
Meskipun dianggap sepele namun ada faktor lain yang mempengaruhi kondisi tersebut seperti ADHD dan juga disleksia yang menyebabkan gangguan pada pemusatan aktivitas serta membuat anak menjadi hiperaktif.
Mengatasi gangguan Diskalkulia
Agar anak semakin tertarik saat mengikuti mata pelajaran matematika di sekolah.
Dalam menangani kasus tersebut para guru dan orang tua dapat menerapkan beberapa cara alternatif berikut ini:
Baca juga: Gangguan Kecemasan Bisa Terjadi pada Anak-Anak, Kenali Gejalanya!
1. Memberikan Soal Matematika yang Mudah dipahami Anak Diskalkulia
Dalam sebuah riset para peneliti menemukan bahwa penderita diskalkulia dapat diatasi dengan cara menerapkan metode metakongnisi.
Metode yang mengajarkan pada anak tentang memikirkan informasi yang belum diketahui.
Nantinya, metode tersebut akan menuntun anak untuk menentukan strategi dalam menyelesaikan masalah seperti memilih soal termudah yang bisa dikerjakan terlebih dahulu.
2. Menganalisa Masalah Anak Agar Dapat Memberi Bantuan Tepat
Dalam upaya pencegahan gangguan diskalkulia para orang tua atau guru diharuskan untuk menanyakan kesulitan anak pada saat sedang mengerjakan soal matematika.
Hal ini jika dilakukan dapat memberi solusi yang tepat dalam mengerjakan soal yang telah diberikan sebelumnya.
Hal tersebut dikarenakan kebiasaan anak saat sedang mengerjakan soal matematika dan mengalami kesulitan dalam berhitung mereka akan mudah merasa lelah dan menjadi malas belajar.
3. Aktif Menggunakan Alat Praga Dalam Menghadapi Anak Penderita Diskalkulia
Tidak hanya memberikan materi dan bimbingan dalam menangani anak penderita diskalkulia.
Akan tetapi peran aktif para guru dan orang tua disarankan untuk menggunakan alat peraga.
Alat peraga yang digunakan seperti sempoa untuk membantu mengerjakan soal, terutama penjumlahan dan pengurangan.***
Baca juga:
- 6 Jenis Gangguan Mental yang Paling Umum Diderita dan Gejalanya
- Inilah Cara Atasi Gangguan Panik yang Bisa Anda Lakukan
- Mengenal Apa Itu Gangguan Bipolar, Mulai dari Gejala hingga Penyebabnya
Penulis: Vico