Suratdokter.com – Di era kekinian ini, istilah-istilah baru sering muncul dan menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat. Salah satu istilah yang tengah populer adalah “love bombing”.
Meskipun terdengar romantis, sebenarnya itu mengandung arti yang jauh lebih kompleks dan seringkali berbahaya dalam konteks hubungan asmara.
Love bombing, secara harfiah diterjemahkan sebagai “bom cinta,” bukanlah ungkapan romantis sebagaimana kedengarannya.
Istilah ini mengacu pada taktik manipulatif yang digunakan oleh seseorang untuk menarik perhatian, menaklukkan, dan mengendalikan pasangan mereka dengan intensitas cinta yang terlalu over.
Modus love bombing melibatkan penuh perhatian dan pernyataan cinta secara intens, hadiah-hadiah mahal, kontak terus-menerus melalui pesan teks atau media sosial, dan penampilan kesempurnaan demi mendapatkan hati pasangan.
Dalam tahap awal, itu bisa menjadi pengalaman menggembirakan dan mengagumkan bagi seseorang yang menerimanya. Namun, seiring waktu berjalan, korban love bombing mungkin mulai merasakan tekanan psikologis yang mengintensifkan.
Pasangan yang melakukan love bombing cenderung mencari pengakuan dan penghargaan dari pasangannya, bahkan bisa berujung pada perasaan wajib untuk merespons dengan cinta yang sama.
Sayangnya, di balik semua tindakan berlebihan tersebut, niat sebenarnya adalah untuk memanipulasi dan mengontrol pasangan.
Mengenali tanda-tandanya adalah langkah awal untuk melindungi diri dari hubungan yang tidak sehat.
Tanda-tanda Love Bombing yang Harus Diwaspadai
1. Pasangan memberikan pujian berlebihan
Ini adalah taktik manipulatif di mana seseorang memberikan pujian, perhatian, dan kasih sayang yang berlebihan dan sangat intens untuk menarik perhatian dan mengendalikan pasangan mereka.
Para ahli, seperti Kyle Zrenchik, PhD, seorang terapis keluarga dan pernikahan berlisensi di AS, menyoroti bahwa love bombing bertujuan untuk membuat harga diri dan pandangan diri kita sangat tergantung pada pendapat orang lain, khususnya pasangan kita.
2. Memberikan hadiah yang berlebihan
Memberikan hadiah dalam hubungan adalah cara yang umum untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada pasangan.
Namun, ketika pasangan memberikan hadiah yang terasa berlebihan dan menekankan betapa mahalnya hadiah tersebut, ada kemungkinan bahwa hal itu merupakan perilaku love bombing.
Baca juga: Kepribadian Manusia Bisa Berubah, Apa Iya?
Kaylin Zabienski, seorang terapis hubungan di AS, memperingatkan bahwa tindakan ini bisa menjadi manipulatif, dimaksudkan untuk membuat kita akan merasa berkewajiban untuk memberikan timbal balik sehingga terjebak dalam hubungan yang mungkin tidak sehat.
3. Mengenalkan Pasangan pada Keluarga Terlalu Cepat
Salah satu bentuk love bombing adalah ketika pasangan memperkenalkan kita pada keluarganya terlalu cepat dalam hubungan, tanpa memperdulikan pendapat pribadi kita.
Ini adalah tindakan manipulatif agar kita terikat dan akan sulit melepaskan diri dari pasangan.
4. Terlalu buru-buru berkomitmen
Dalam hubungan percintaan, perasaan bahagia dan terikat dengan pasangan adalah hal yang wajar. Namun, terkadang ada pasangan yang terlalu cepat berkomitmen bahkan setelah satu kali kencan.
Ini bisa menjadi tanda-tanda love bombing, dimana seseorang dengan cepat dan intens mengekspresikan cinta, perhatian, dan komitmen yang berlebihan.
Meskipun terlihat menyenangkan pada awalnya, namun perilaku ini sebenarnya dapat menjadi tanda bahaya yang harus diwaspadai.
Pasangan yang seperti itu cenderung tidak menghargai batasan pribadi orang lain atau bahkan batasan diri mereka sendiri.
Mereka mungkin melangkah terlalu jauh tanpa mempertimbangkan perasaan atau kenyamanan pasangan.
Jika mendapat pasangan yang seperti itu, hendaknya sebelum melangkah lebih jauh, jangan merasa terpaksa untuk segera membalas cinta atau komitmen yang terlalu cepat.
Tetap pertahankan batasan pribadi dan berikan waktu untuk membangun hubungan dengan cara yang sehat. Jika tidak bisa diatasi, akhiri segera sebelum banyak mendapat dampak negatif di kemudian hari.
Dampak negatif yang membahayakan dari perilaku love bombing adalah jika pelaku mulai mengungkit hingga menuntut korban untuk membalas segala pemberian dan perhatiannya.
Baca juga:
- Cara Mengolah Daun Kelor untuk Kecantikan, Wanita Wajib Simak
- Terasa Sangat Ngilu, Ternyata Ini Penyebab Impaksi Gigi
- Profil RS Hermina yang Alami Kebakaran, Bermula dari Rumah Bersalin Djatinegara Hingga Jadi Rumah Sakit Terbesar di Indonesia
Penulis: Ayunda Christina
Editor: Niqi Carrera