SURATDOKTER.com – GERD adalah kondisi medis yang sering dialami oleh banyak orang di seluruh dunia. Ini adalah kondisi di mana isi dari lambung naik kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti rasa terbakar di dada (heartburn), rasa asam di mulut, dan kadang-kadang kesulitan menelan.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan GERD, termasuk pola makan, obesitas, dan kebiasaan merokok. Namun, apakah benar bahwa stress juga dapat menjadi salah satu pemicu GERD?
Stres dan Sistem Pencernaan
Sebelum kita membahas lebih lanjut tentang hubungan antara stres dan GERD, penting untuk memahami bagaimana stres dapat mempengaruhi sistem pencernaan.
Saat seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin sebagai respon alami terhadap situasi stresor.
Hormon-hormon ini dapat mempengaruhi fungsi tubuh, termasuk sistem pencernaan. Stres dapat menyebabkan perubahan dalam pola makan, meningkatkan konsumsi makanan berlemak dan berkalori tinggi, atau mengonsumsi makanan secara tidak teratur, yang dapat mempengaruhi fungsi saluran pencernaan.
Stres dan GERD
Berdasarkan penelitian, ada beberapa bukti yang mengindikasikan hubungan antara stress dan GERD.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus oleh para peneliti dari Universitas California menemukan bahwa tikus yang dikenakan tekanan emosional mengalami peningkatan produksi asam lambung dan relaksasi otot esofagus yang menghubungkan lambung dengan kerongkongan.
Hal ini menyebabkan isi lambung lebih mudah naik ke kerongkongan, yang merupakan ciri khas dari GERD.
Studi lain yang melibatkan manusia juga menemukan hubungan antara stres dan gejala GERD. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Gut tahun 2019 menyimpulkan bahwa tingkat stress yang tinggi dapat memperburuk gejala GERD pada individu yang sudah memiliki kondisi ini.
Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa stres dapat mempengaruhi pergerakan makanan melalui saluran pencernaan dan mengurangi kontraksi otot yang membantu mencegah isi lambung naik kembali ke kerongkongan.
Meskipun bukti-bukti ini mengindikasikan adanya hubungan antara stres dan GERD, penting untuk diingat bahwa stres mungkin bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan kondisi ini.
Banyak faktor lain yang juga dapat berperan dalam perkembangan GERD, seperti diet yang tidak sehat, kelebihan berat badan, merokok, dan kebiasaan mengonsumsi alkohol. Stres mungkin berperan sebagai pemicu atau memperburuk gejala GERD pada individu yang sudah rentan terhadap kondisi ini.
Penanganan Stres untuk Mengurangi Risiko GERD
Jika Anda menderita GERD atau ingin mengurangi risiko terkena kondisi ini, penting untuk mengelola stres dengan baik. Berikut adalah cara-cara yang dapat membantu mengurangi stres:
- Olahraga secara teratur: Berolahraga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
- Meditasi dan relaksasi: Praktik meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya dapat membantu mengurangi stres.
- Hindari makan berlebihan: Makan berlebihan atau makan terlalu cepat dapat memicu gejala GERD. Hindari makan dalam porsi besar dan nikmati makanan dengan perlahan.
- Jaga pola makan sehat: Konsumsi makanan seimbang dan hindari makanan yang dapat memicu gejala GERD, seperti makanan pedas, berlemak tinggi, dan minuman berkafein.
- Konsultasikan dengan profesional kesehatan: Jika Anda merasa kesulitan mengelola stres atau mengalami gejala GERD yang parah, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan bantuan.
Kesimpulan
Stres dapat menjadi faktor pemicu atau memperburuk gejala GERD pada individu yang sudah rentan terhadap kondisi ini.
Meskipun belum ada penelitian yang menyediakan bukti kuat tentang hubungan langsung antara stres dan perkembangan GERD, ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi fungsi saluran pencernaan dan meningkatkan risiko gejala GERD.
Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik adalah langkah yang baik dalam pencegahan dan penanganan GERD. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika Anda mengalami gejala GERD yang parah atau menetap.***
Baca Juga:
- Inilah Gangguan Mental Remaja hingga Nekat Melakukan Tindakan Bunuh Diri?
- 5 Strategi Efektif untuk Mengelola Stres
- 7 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasinya
Penulis: Nisya
Editor: Niqi Carrera
Referensi:
- health.com
- halodoc.com
- gut.bmj.com