Usia remaja merupakan usia yang pasti akan dialami oleh setiap manusia. Pada usia ini kita akan mengalami gejala-gejala pubertas. Bukan hanya perubahan secara fisik namun juga mental.
Selain orang dewasa, pada usia remaja juga tidak menutup kemungkinan seseorang dapat mengalami gangguan mental. Bicara soal kesehatan mental, banyak faktor yang dapat mempengaruhinya. Mulai dari faktor lingkungan, keluarga, teman, ataupun karena trauma dengan suatu kejadian. Maraknya pembullyan oleh sesama remaja, juga menjadi salah satu faktor seorang remaja mengalami gangguan mental.
Tidak sedikit pula dari remaja masa kini yang nekat melakukan bunuh diri bahkan secara terang-terangan. Sungguh sangat disayangkan, generasi muda yang masih terhitung usia belasan tahun dengan berani mengambil keputusan besar untuk menyudahi masalah alami mereka dengan tindakan bunuh diri.
Lantas apa yang melatar belakangi seorang remaja berani mengambil keputusan sebesar itu. Kesehatan mental seringkali banyak dikaitkan dengan penyebab seseorang melakukan bunuh diri, lalu gangguan mental seperti apa yang dapat menyebabkan remaja dapat melakukan tindakan bunuh diri.
Gangguan Kesehatan Mental yang Sering Dialami Remaja
Gangguan Kecemasan
Menurut WHO, sekitar 14 persen anak usia 10 hingga 14 tahun menderita gangguan kecemasan. Apalagi gejalanya bisa memburuk saat remaja mencapai usia dewasa, di usia 21 tahun.
Gangguan kecemasan bukan hanya tentang mengalami ketakutan. Gangguan ini dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, perasaan cemas terus menerus, gelisah, mudah lelah, dan sulit tidur juga terkait dengan kondisi ini.
Stres dan Depresi
Kondisi dan tekanan lingkungan dapat menyebabkan stres pada remaja. Jika kondisi ini tidak dikontrol, anak bisa menjadi depresi.
Saat anak mengalami depresi, ada beberapa tanda yang bisa diwaspadai, seperti kesedihan mendalam, perasaan putus asa, kehilangan motivasi dan energi, kehilangan fokus bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Pencegahan Bunuh Diri Pada Remaja
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan jika seorang remaja tersebut memberikan tanda-tanda ingin melakukan bunuh diri, seperti :
1. Minta dan tawarkan bantuan
Sama sekali tidak ada salahnya menanyakan tentang pikiran remaja untuk bunuh diri. Meski kelihatannya sulit, sebenarnya bisa mencegah bunuh diri. Juga tentang menanyakan masalah yang tengah dialami dan menawarkan bantuan apa pun yang bisa dilakukan.
2. Singkirkan barang-barang berbahaya
Jika Anda melihat tanda-tanda bunuh diri, singkirkan semua benda berbahaya yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti narkoba, benda tajam, dan senjata.
3. Hati-hati
Dengarkan ceritanya dan selalu ikuti tindakannya. Jangan abaikan ancaman bunuh diri atau labeli dia sebagai anak yang berlebihan. jujur berbicara dengannya untuk mengetahui masalah yang dia tangani dan bantu dia menyelesaikannya.
4. Dukung untuk melakukan hal-hal positif
Dukung anak muda untuk melakukan hal-hal positif, seperti mengejar hobi mereka lagi, berolahraga atau sekedar menghabiskan waktu bersama teman-teman. Ini dapat membantu meringankan gejala depresi dan dikatakan mencegah kaum muda untuk mengakhiri hidup mereka.
5. Ikuti konsultasi
Bantu remaja menemui psikolog atau psikiater. Percayalah padanya bahwa langkah ini akan membantunya pulih.
Berbagai masalah dan penyakit yang muncul di masa remaja sebenarnya bisa diatasi dengan baik, apalagi membutuhkan dukungan keluarga dan orang-orang tersayang.
Beberapa dari mereka yang memiliki tanda-tanda gangguan mental seringkali enggan untuk melakukan pengecekan secara medis.
Bunuh diri adalah penyebab utama kematian keempat di kalangan remaja yang lebih tua (15-19 tahun). Media digital dapat memainkan peran penting dalam memperkuat atau mengatasi upaya pencegahan bunuh diri.
Penulis: Nisya
Editor: Niqi Carrera
Comments 1