SURATDOKTER.com – Bulu kucing dipercaya bisa bikin mandul sehingga ibu hamil tidak dianjurkan memelihara hewan berbulu ini, menurut beberapa masyarakat. Namun, benarkah demikian? Bagaimana penjelasan medisnya?
Terkait mitos bulu kucing yang menyebabkan ibu hamil mandul, Nora El-Tantawy, dalam sebuah penelitiannya yang berjudul “Toxoplasmosis and Female Infertility: Is There a Co-Relation?” (2013), menyebut, terdapat hubungan antara toksoplasmosis dengan ketidaksuburan pada perempuan.
Ibu hamil rentan terkena toksoplasma, yaitu penyakit yang berasal dari infeksi parasit toxoplasma gondii (T. gondii). Melalui penyakit ini ibu hamil beresiko mengalami keguguran, cacat lahir pada anak, dan dampak buruk lainnya.
Toksoplasmosis bisa ditularkan melalui tai kucing. Sehingga, informasi yang menyatakan bahwa bulu kucinglah penyebab kemandulan, adalah mitos.
Salah satu penyebab mengapa kucing bisa terinfeksi toksoplasma adalah ketika hewan ini memakan daging burung, tikus, pengerat, atau hewan tertentu lainnya, yang mentah. Selain itu, manusia juga bisa terkena Toksoplasma melalui makanan mentah.
Umumnya, kucing yang menyebarkan ookista toxoplasma gondii lewat tainya adalah kucing yang baru pertama kali terinfeksi, sebab kucing yang sebelumnya sudah pernah terinfeksi toksoplasmosis akan kebal sehingga sulit terinfeksi kembali.
Menurut CDC, ada beberapa langkah yang bisa ditempuh untuk mengurangi terinfeksi toksoplasma melalui tai kucing, yaitu:
- Menggunakan sarung tangan saat membersihkan tai kucing
- Rutin membersihkan kotak kotoran tai kucing
- Menjauhkan kucing rumah dengan kucing liar
- Memberi makan kucing dengan makanan yang tidak mentah
- Rajin mencuc tangan
- Menghindari makan makanan mentah
- Membekukan daging beberapa hari menggunakan suhu di bawah nol sebelum dimasak
- Menjaga kucing peliharaan agar tetap berada di area rumah
- Mencuci tangan setelah menyentuh kucing sebelum makan
Bagaimana Cara Mendiagnosis Toksoplasmosis
Mengutip Healthline, untuk mendiagnosis toksoplasma, biasanya dokter akan memeriksa darah pasien terlebih dahulu untuk memeriksa antibodi terhadap T. gondii.
Jika pernah terpapar T. gondii, antibodi terhadap parasit tersebut ada dalam darah. Jika tes antibodi hasilnya positif, berarti seseorang pernah menderita toksoplasmosis. Akan tetapi, hasil positif bukan berarti seseorang sedang mengalami infeksi aktif.
Pengujian infeksi aktif dapat melibatkan pencarian jenis antibodi spesifik yang disebut IgM dan IgG melalui metode tertentu.
Bagaimana Pengobatan Toksoplasmosis?
Toksoplasmosis parah yang menyerang sistem kekebalan lemah memerlukan obat resep dari dokter. Biasanya obat yang diresepkan adalah pirimetamin (daraprim) dan sulfadiazin.
Biasanya pengobatan toksoplasmosis berlangsung selama 2 hingga 4 minggu. Jika terlalu parah bisa sampai 6 minggu.
Risiko Toksoplasmosis Selama Kehamilan
Infeksi toxoplasma yang menyerang ibu hamil, berpotensi menginfeksi kandungan, sehingga bayi yang terinfeksi bisa mengalami kerusakan pada paru-paru, otak, mata, dan jantung.
Selain itu, ibu hamil berisiko mengalami keguguran.***
Baca juga:
- 5 Tips Meningkatkan Kualitas Sperma Secara Alami: Memperlancar Program Hamil
- Mitos atau Fakta Terkait Hubungan Nyeri Haid Berlebihan dan Kesulitan Hamil
- Mengenal Makanan Sehat yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil
Penulis: Yunita
Editor: Niqi Carrera