Suratdokter.com – Saat kadar gula darah terlalu tinggi, kondisi ini dikenal sebagai gula darah tinggi (hiperglikemia). Hal ini umumnya mempengaruhi penderita diabetes dan dapat berbahaya jika tidak diobati.
Penderita diabetes juga rentan mengalami kadar gula darah yang sangat rendah. Kondisi ini dikenal sebagai hipoglikemia, atau gula darah rendah.
Tes gula darah (glukosa darah) dapat digunakan untuk menentukan apakah kita memiliki diabetes dan menilai apakah kadar gula darah tinggi. Kita dapat melakukan tes rutin melalui tim perawatan, kantor dokter umum, atau melakukan tes di rumah.
Tanda-tanda gula darah tinggi seringkali muncul secara perlahan dan mungkin tidak muncul hingga kadar gula darah benar-benar tinggi. Berikut beberapa tanda-tanda mengenai kadar gula darah tinggi :
1. Merasa begitu haus
Karena tingginya kadar glukosa, ginjal Anda mungkin perlu menghasilkan lebih banyak urine untuk membantu tubuh mengeluarkan glukosa.
Otak Anda mungkin memberi sinyal kepada Anda untuk minum lebih banyak guna menggantikan cairan yang hilang akibatnya, yang dapat membuat Anda merasa haus.
2. Buang Air Kecil Begitu Banyak
Kadar glukosa darah seseorang akan meningkat jika insulin tidak mampu mengendalikan tingkat gula darah. Secara umum, ginjal dapat menyaring dan menyerap kembali glukosa dari darah.
Namun ketika kadar glukosa darah terlalu tinggi, ginjal menjadi tidak mampu mengatasi kelebihan tersebut. Sebagai akibatnya organ-organ ini mengeluarkan kelebihan glukosa ke dalam urine daripada menyaringnya.
Karena glukosa adalah solut atau zat terlarut hal ini juga menyebabkan osmosis yang mengakibatkan produksi urine yang lebih banyak.
Baca juga: Mengenal Insulin: Hormon Pengontrol Kadar Gula Darah dalam Tubuh
3. Sering Lelah dan Lemas
Salah satu tanda paling umum dari kadar gula darah yang tinggi adalah kelelahan. “Kelelahan diabetes” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkannya pada penderita diabetes.
Meskipun mendapatkan cukup tidur, makan sehat, atau berolahraga secara teratur, banyak orang dengan penyakit ini mengalami kelelahan yang konstan.
Menurut penelitian, hingga 61% dari mereka yang baru saja didiagnosis dengan penyakit ini merasa lelah. Namun, tidak semua orang dengan diabetes mengalami keletihan.
Hal ini juga dapat terjadi pada mereka dengan kadar gula darah normal atau prediabetes jika mereka mengalami peningkatan yang cepat dalam gula darah mereka.
4. Penglihatan Sedikit Kabur
Menghabiskan banyak waktu di depan layar adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan ketegangan mata dan penglihatan buruk. Namun, penglihatan kabur juga merupakan gejala peringatan yang khas dari diabetes.
Jika diabetes tidak terdeteksi secara dini atau dikendalikan dengan efektif hal tersebut dapat merusak pembuluh darah kecil di retina. Yang merupakan lapisan jaringan sensitif terhadap cahaya di bagian belakang mata yang mengirim sinyal visual ke otak.
Penyakit retinopati akhirnya dapat menyebabkan kebutaan. Sebuah kondisi rumit yang disebut diabetes berkembang ketika tubuh tidak mampu menghasilkan insulin dengan tepat.
Peningkatan gula darah (atau glukosa darah) dapat menyebabkan lensa mata membesar, mengganggu penglihatan atau membuatnya kabur. Jika kadar gula tidak terkontrol hal ini dapat menyebabkan retinopati diabetes sebuah kondisi yang mempengaruhi mata.
5. Berat Badan Turun
Hormon insulin diproduksi oleh tubuh untuk menyerap glukosa atau gula dari makanan yang dikonsumsi. Insulin mengubah gula menjadi energi yang menggerakkan organ, otot, dan jaringan tubuh.
Jika memiliki diabetes, tubuh menghasilkan insulin yang tidak mencukupi atau tidak mampu menggunakan insulin dengan baik yang diproduksi. Akibatnya, kadar gula darah meningkat karena gula tidak diubah menjadi energi tetapi tetap berada dalam peredaran darah.
Tubuh tidak menerima energi yang dibutuhkan karena gula bertahan dalam darah. Sebagai hasilnya tubuh mulai menggunakan lemak dan otot sebagai bahan bakar yang dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terduga.