Suratdokter.com – Tingginya kasus diabetes di Indonesia membuat banyak orang lebih mawas diri dengan kesehatan mereka. Bagi penderitanya, salah satu cara untuk menjalani hidup sehat adalah dengan melakukan terapi suntik insulin.
Artikel ini akan membahas segala seluk beluk tentang insulin yang wajib kamu ketahui. Simak selengkapnya berikut ini.
Hormon pengontrol kadar gula darah
Insulin merupakan hormon yang secara alami dihasilkan oleh pankreas dalam tubuh dan mengatur kadar glukosa dalam aliran darah.
Tak hanya itu, hormon ini juga bertugas menyimpan glukosa tadi ke beberapa bagian tubuh, seperti lemak, hati, otot, dan sel. Peran lainnya yakni meregulasi metabolisme tubuh ketika mengolah karbohidrat, protein dan lemak.
Kadar gula darah yang dimiliki seseorang akan meningkat ketika ia sedang makan. Saat inilah pankreas akan menghasilkan insulin yang bertugas menyimpan gula sebagai bentuk cadangan energi.
Kondisi yang mempengaruhi produksi insulin
Normalnya, pankreas akan memproduksi hormon pengontrol gula darah dalam jumlah yang cukup untuk mengolah energi. Namun, ada beberapa masalah kesehatan yang membuat seseorang kesulitan memproduksi hormon pengontrol kadar gula ini.
Beberapa di antaranya adalah:
- Diabetes gestasional. Kondisi ini terjadi pada wanita yang mengalami kehamilan.
- Resistensi insulin. Kondisi di mana sel-sel dalam tubuh tidak bisa mengubah glukosa menjadi sumber energi
- Diabetes tipe 1. Kondisi ini terjadi apabila produksi hormon pengontrol gula darah dalam pankreas sangat minim atau bahkan tidak berfungsi sama sekali.
- Diabetes tipe 2. Kondisi medis yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan hormon pengontrol gula darah sebagaimana mestinya karena ada masalah pada reseptor.
Umumnya, dokter akan menyarankan penderita diabetes tipe 1 untuk menggunakan suntikan berisi hormon buatan dengan fungsi yang sama, yaitu mengendalikan glukosa dalam tubuh.
Baca juga: Kenali Gejala Rhinitis yang Berkepanjangan dan Cara Menanganinya
Jenis suntikan insulin berdasarkan cara kerjanya
Ada berbagai jenis suntikan pengontrol gula darah yang biasanya diterima oleh penderita diabetes. Perbandingan dari masing-masing jenis dapat dilihat sebagai berikut.
Jenis suntikan | Waktu bereaksi setelah disuntikkan | Durasi mempertahankan kadar gula darah |
Insulin kerja cepat | 5 hingga 20 menit | 3 hingga 5 jam |
Insulin kerja pendek/reguler | 30 hingga 45 menit | 5 hingga 8 jam |
Insulin kerja menengah | 1 hingga 3 jam | 12 hingga 6 jam |
Insulin kerja panjang/basal | 1 jam | Sehari |
Dokter biasanya akan menentukan jenis mana yang lebih cocok untuk masing-masing penderita diabetes.
Alternatif lain yang bisa penderita diabetes pilih ketika mereka merasa tidak nyaman dengan jarum suntik adalah insulin pena. Alat ini cenderung lebih mudah digunakan, sebab penderita diabetes bisa menyesuaikan dosisnya dan minim rasa sakit.
Cara menyimpan suntikan
Berikut adalah tips yang harus kamu perhatikan saat menyimpan suntikan insulin.
- Selalu cek tanggal kadaluarsanya.
- Jangan gunakan bila cairan berubah warna, konsistensi, atau terkontaminasi partikel lain.
- Jangan menyimpan suntikan di suhu yang terlalu panas ataupun dingin.
- Simpan suntikan yang belum akan dipakai di mesin pendingin, namun bukan freezer.
- Baca petunjuk penggunaan suntikan. ***
Baca juga:
- Dr. Zaidul Akbar: Kurangi Nasi Putih, Terigu dan Gula Pasir. Ini Alasannya.
- Berbagai Manfaat Pisang untuk Kesehatan Tubuh, Aman Dikonsumsi Setiap Hari?
- Mengenal Prurigo atau Darah Manis Penyebab Korengan
Penulis: Habibah
Editor: Niqi Carrera
Referensi:
- my.clevelandclinic.org
- healthcentral.com