Surat Dokter – Beberapa warga yang terjangkit penyakit antraks di Dusun Jati, Candirejo, Semanu, Gunungkidul, sempat membongkar kembali hewan ternak yang mati dari kuburannya untuk dikonsumsi dagingnya.
Menurut penelitian yang dilakukan Balai Besar Veterinari (BBVet) Wates, sebanyak 12 hewan ternak yaitu enam sapi dan enam kambing milik warga Dusun Jati yang terjangkit antraks.
Penyebab Antraks di Gunungkidul
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul, Wibawati Wulandari mengatakan, belasan hewan tersebut ada yang didapatkan dari luar Dusun Jati serta hasil pembiakan peternak setempat.
Keenam sapi dan kambing itu sudah mati semuanya.
“Sakit, sudah mati dan dikubur melalui SOP. Tapi, sama masyarakat itu ada yang satu digali lagi dan dikonsumsi,” ujar Wibawati.
Dari enam sapi, tiga diantaranya positif antraks yang kemudian dikonsumsi masyarakat setempat.
“Lainnya memang belum sempat dikubur memang. Dua lainnya sudah mati tapi tetap dikonsumsi,” tambahnya.
Di tempat terpisah, Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Retno Widyastuti menambahkan, laporan pertama tentang kasus hewan ternak mati karena sakit di Dusun Jati yakni pada 18 Mei 2023.
“Makanya yang makan itu sudah sakit dan itu kan di akhir Mei awal Juni. Itu makan pertama kematian itu di medio Mei. Itu berturut-turut kalau tanggalnya selang berapa hari,” ungkap Retno Widyastuti.
Retno menambahkan, pihaknya baru menerima laporan pertama terkait dugaan penyebaran antraks di wilayah Dusun Jati pada 2 Juni 2023.
Kemudian, pihaknya memberikan antibiotic serta vaksinasi ke hewan ternak, termasuk melakukan sterilisasi wilayah dengan penyemprotan formalin.
“Kemarin kita siram lagi. Nanti kita ke sana untuk ambil sampel tanah, diujikan itu positif atau negative (antraks). Kalau masih positif kita siram ulang, kalau sudah negative bisa nanti kita cor semen beton agar tidak membahayakan,” tambah Retno.
Warga yang Terjangkit
Pemerintah kabupaten setempat mengklaim, ada 87 pasien positif terjangkit dan satu warga meninggal dunia usai terpapar antraks.
Data tersebut berbeda dari yang dilaporkan Kementerian Kesehatan pada Selasa (4/7), yang mencatat bahwa ada 93 kasus warga yang terkena penyakit antraks, dengan angka meninggal dunia sebanyak tiga orang.***
Baca juga:
- Kasus Obesitas di Indonesia Meningkat, Berikut Ini Fakta dan Datanya
- Apa Itu Aneurisma? Mengenali Risiko, Gejala dan Penanganannya
- Mengenal Antraks, Penyakit Sapi yang Kembali Merebak di Gunung Kidul
Editor : Alan
Referensi:
- CNN Indonesia
- Detik