Apa itu tes MBTI?
Myers-Briggs Type Indicator, atau biasa dikenal sebagai tes MBTI adalah salah satu bentuk tes psikologi yang cukup populer dan banyak digunakan oleh anak-anak muda untuk menggambarkan kepribadian mereka.
Tes MBTI pada mulanya dikembangkan pada tahun 1942 oleh Katherine Cook Briggs dan Isabel Briggs Myers dengan mengikuti tipologi kepribadian manusia yang dikembangkan oleh Carl Jung, seorang ahli psikoanalisa.
Saat ini, ada banyak tes MBTI yang bisa diakses dengan mudah melalui website tanpa perlu mengeluarkan biaya. Tes psikologi populer ini juga tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk Bahasa Indonesia.
Apa saja yang diukur dalam tes MBTI?
Tes MBTI sering digunakan untuk memberikan gambaran mengenai sifat, cara berpikir, kelebihan, dan kekurangan dari seseorang.
Dilansir dari laman 16Personalities, terdapat lima domain kepribadian dalam tes MBTI yang akan menentukan kelompok kepribadian seseorang.
Introversion/Extraversion (I/E)
Aspek pertama yang diukur dalam tes MBTI yaitu cara manusia berinteraksi dengan lingkungannya.
Individu dengan kecenderungan introversion digambarkan sebagai orang yang menikmati kesendirian dan peka terhadap berbagai stimulus dari luar (misalnya suara atau aroma.) Orang introvert akan mengalami kelelahan jika terlibat dalam interaksi sosial dalam jangka waktu lama.
Orang yang memiliki kecenderungan extraversion biasanya akan merasa bersemangat ketika menghabiskan waktu bersama orang lain. Para extrovert umumnya lebih mudah antusias dan bersemangat dibandingkan para introvert.
Dikutip dari laman Satu Persen, beberapa ahli menyatakan bahwa introversion dan extraversion merupakan suatu spektrum, yang artinya sangat mungkin seseorang memiliki kecenderungan yang lebih besar pada satu kepribadian. Hampir tidak mungkin seseorang menjadi 100% introvert maupun extrovert.
Sensing/Intuition (S/N)
Selain melalui cara interaksi dengan lingkungan, tes MBTI juga mengukur kepribadian seseorang melalui cara mereka memproses informasi terkait lingkungan sekitar.
Individu dengan kecenderungan sensing atau observant digambarkan sebagai orang yang berpikir secara praktis dan realistis ketika dihadapkan pada suatu masalah. Mereka juga fokus terhadap apa yang sudah terjadi atau sedang terjadi saat ini.
Adapun orang yang memiliki kecenderungan intuition yang tinggi umumnya berpikir secara abstrak dan lebih mengedepankan imajinasi. Seperti namanya, orang-orang ini menggunakan intuisinya untuk mengumpulkan informasi.
Thinking/Feeling (T/F)
Aspek berikutnya yang diukur dalam tes MBTI adalah bagaimana cara membuat keputusan dan menyikapi emosi yang dirasakan.
Seperti namanya, orang-orang dengan kecenderungan thinking mengedepankan rasionalitas dan logika dalam bertindak. Mereka berpikir secara objektif, efisien, dan terkadang mengesampingkan sisi emosional.
Orang-orang yang termasuk golongan feeling digambarkan sebagai orang yang perasa dan empatik. Mereka lebih mengutamakan keselarasan dalam hubungan dan terkadang sering bersikap subjektif.
Judging/Perceiving (J/P)
MBTI juga mengukur kepribadian seseorang melalui taktik yang digunakan dalam bekerja, perencanaan, dan pengambilan keputusan.
Individu yang termasuk golongan judging umumnya sangat teliti dan terorganisir. Mereka menyukai perencanaan yang sudah ditentukan dan jelas sebelum menjalankan tugasnya.
Kebalikan dari judging, individu dengan kecenderungan perceiving umumnya senang melakukan improvisasi dan terbuka dengan kemungkinan-kemungkinan baru. Mereka digambarkan sebagai pribadi yang fleksibel dan pandai melihat peluang di masa depan.
Assertive/Turbulence (A/T) dalam MBTI
Aspek terakhir yang dikur dalam MBTI adalah seberapa percaya diri seseorang terhadap kemampuan dan keputusan yang telah dibuat.
Individu yang assertive digambarkan sebagai orang yang tenang, tidak mudah stres, dan percaya diri. Untuk mencapai tujuannya, orang-orang yang assertive jarang merasa khawatir ataupun memaksakan diri melebihi kemampuan mereka.
Adapun orang yang turbulence rentan mengalami stres dan cenderung perfeksionis. Mereka sering merasa kewalahan dengan emosi yang dirasakan dan sangat berambisi untuk mencapai kesuksesan.***
***
Penulis: Habibah
Referensi:
https://www.16personalities.com/articles/our-theory
https://satupersen.net/blog/apa-itu-mbti-mengenal-16-kepribadian-manusia-ada-tes-gratis