Dunia digital telah menyuguhkan begitu banyak kesempatan dan pengalaman baru bagi anak-anak saat ini. Salah satu platform yang paling populer di kalangan anak-anak dan remaja adalah TikTok. Dengan ribuan video yang menarik dan konten kreatif, TikTok telah mengambil alih perhatian generasi muda di seluruh dunia.
Namun, dibalik kepopuleran TikTok, terdapat fenomena yang cukup mengkhawatirkan yang sedang marak diperbincangkan. Hal tersebut adalah permainan roleplay (RP) yang dijalankan di TikTok.
Roleplay sendiri bukanlah hal baru dalam dunia permainan, tetapi ketika disesuaikan dengan platform seperti TikTok, dampaknya bisa sangat mengkhawatirkan, terutama bagi perkembangan psikologis anak-anak.
Apa itu Roleplay?
Roleplay di TikTok adalah permainan di mana anak-anak dapat memilih dan memainkan karakter secara bebas. Mereka dapat menjadi tokoh nyata seperti selebriti atau artis, atau bahkan karakter fiksi yang mereka sukai.
Para pemain roleplay terhubung melalui video yang menampilkan dialog dan dilengkapi dengan musik dan efek khas TikTok. Namun, masalahnya timbul ketika konten roleplay ini mengandung unsur vulgar, pornografi, atau bahkan kekerasan.
Sebuah video viral di jagat maya menjadi pemicu fenomena roleplay di TikTok yang semakin mengkhawatirkan. Dalam video tersebut, seorang gadis kecil meneteskan air mata setelah ditegur oleh ayahnya karena tertangkap basah sedang asyik bermain roleplay. Ternyata, anak tersebut memainkan peran seorang dewasa yang memiliki anak-anak lain yang diperankan oleh pengguna TikTok lain yang tidak dikenalnya. Hal ini mengungkapkan bagaimana roleplay di TikTok dapat menyebabkan anak-anak terlibat dalam konten yang tidak sesuai dengan usia dan bisa berdampak negatif pada perkembangan mereka.
Baca Juga : 5 Tanda Anda Harus ke Psikolog, Jangan Diabaikan!
Dampak Roleplay
Dampak dari roleplay di TikTok terhadap anak-anak dapat bersifat langsung maupun jangka panjang. Salah satu dampak langsungnya adalah kecanduan terhadap gadget. Anak-anak menjadi kurang fokus dalam belajar, prestasi akademik mereka menurun, dan mereka kehilangan waktu tidur yang cukup.
Selain itu, roleplay di TikTok juga dapat mengganggu proses pembentukan identitas diri anak. Konten roleplay yang tidak sesuai dengan usia dan berpotensi mengandung bahasa dan visual vulgar atau pornografi dapat merusak pola pikir anak, mengurangi kemampuan mereka untuk menilai situasi dengan bijak, dan membuat mereka lebih impulsif.
Tanda Kecanduan Roleplay
Bagaimana kita dapat mengenali tanda-tanda kecanduan roleplay pada anak? Beberapa tanda yang harus diwaspadai orangtua termasuk perubahan perilaku anak yang lebih sensitif dan mudah marah saat tidak bermain roleplay, pengeluaran uang yang berlebihan untuk game, mengabaikan tugas harian dan waktu luang hanya untuk bermain roleplay, dan menunjukkan gejala gangguan tidur atau kesehatan lainnya.
Sikap Orangtua pada Anak yang Kecanduan Roleplay
Sebagai orangtua, penting untuk memahami potensi risiko dan dampak buruk dari roleplay di TikTok pada anak-anak. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil untuk melindungi anak-anak dari risiko tersebut:
- Berkomunikasi secara terbuka: Sampaikan kepada anak mengenai bahaya yang terkait dengan roleplay yang tidak sesuai usia dan jelaskan mengapa mereka perlu menjaga penggunaan TikTok dengan bijak.
- Batasi waktu layar: Tetapkan batasan waktu yang wajar untuk menggunakan perangkat digital. Pastikan anak memiliki waktu luang yang cukup untuk berinteraksi dengan dunia nyata, bermain dengan teman sebaya, atau melakukan kegiatan kreatif lainnya.
- Pantau konten yang dikonsumsi: Periksa konten yang anak Anda akses di TikTok. Aktifkan kontrol orang tua dan gunakan filter konten untuk memastikan bahwa mereka hanya melihat konten yang sesuai dengan usia.
- Melibatkan diri dalam kegiatan anak: Ajak anak berbicara tentang minat mereka di luar TikTok. Dorong mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas olahraga, seni, atau hobi lain yang melibatkan interaksi sosial dan pengembangan kreativitas.
- Cari dukungan: Jika Anda merasa anak Anda mengalami kecanduan atau kesulitan terkait roleplay di TikTok, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau konselor.
TikTok sebagai platform yang populer di kalangan anak-anak memiliki potensi untuk memberikan pengalaman positif, tetapi juga menyimpan risiko yang signifikan terkait dengan roleplay yang tidak sesuai usia. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang dampaknya, serta upaya yang aktif dari orangtua dan pengawasan yang cermat, kita dapat membantu anak-anak mengembangkan keseimbangan yang sehat dalam menggunakan TikTok dan melindungi mereka dari risiko yang mengkhawatirkan.***
Baca Juga :
- Pilih Antibiotik yang Aman dan Efektif untuk Anak: Panduan bagi Orang Tua
- Pentingnya Mengajarkan Kesederhanaan pada Anak, Salah Satunya Bisa Mengurangi Stres Loh!
Referensi:
- health.kompas.com