Saat ini, DKI Jakarta mendapatkan predikat sebagai salah satu kota yang memiliki kualitas udara paling buruk di dunia. Menurut laman IQAir, indeks pencemaran udara di Ibu Kota pada pukul 08.10 WIB, Minggu (11/06/2023), mencapai angka 167 yang masuk dalam kategori tidak sehat.
Faktanya, 70% penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta disebabkan oleh polusi kendaraan, sementara sisanya berasal dari industri dan pembakaran lainnya, seperti yang diungkapkan oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro.
Zenzi Suhadi, Direktur Eksekutif Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), menyoroti bahwa buruknya kualitas udara di DKI Jakarta tidak lepas dari kebijakan pembangunan yang tidak memprioritaskan upaya memperbaiki kualitas udara.
Hal ini mengindikasikan perlunya langkah-langkah untuk mengurangi dampak polusi udara yang membahayakan kesehatan. Berikut ini merupakan beberapa cara yang bisa dilakukan:
Memakai masker
Penggunaan masker dapat membantu mengurangi masuknya partikel polusi udara ke dalam paru-paru dan saluran pernapasan. Meskipun aturan penggunaan masker sudah dicabut, tetaplah menggunakan masker secara bijak untuk melindungi diri dari efek buruk polusi udara.
Mengurangi aktivitas di daerah dengan kualitas udara buruk
Menjauhi atau mengurangi waktu yang dihabiskan di daerah dengan kualitas udara yang buruk dapat mengurangi paparan terhadap polusi udara dan membantu menjaga kesehatan.
Melakukan pola hidup sehat
Rajin mencuci tangan, mengonsumsi makanan yang bernutrisi, serta menjaga kebugaran tubuh melalui olahraga teratur adalah bagian dari pola hidup sehat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap dampak polusi udara.
Menghindari kebiasaan merokok dan pembakaran di ruang tertutup
Merokok dan membakar bahan-bahan di ruang tertutup dapat memperburuk kualitas udara dan berdampak negatif pada kesehatan. Menghindari kebiasaan ini adalah langkah yang penting untuk mengurangi dampak polusi udara.
Menggunakan pembersih udara atau air purifier serta tanaman penyaring udara
Pembersih udara atau air purifier yang efektif dapat membantu mengurangi polusi udara di dalam ruangan.
Selain itu, menanam tanaman yang memiliki kemampuan menyaring udara, seperti tanaman hias indoor.
Fungsi lainnya juga dapat membantu memperbaiki kualitas udara di rumah.
Dokter Tubagus Argie F. S. Sunartadirdja dari Head of Claim Support Allianz Life Indonesia juga menjelaskan bahwa menggunakan masker di luar ruangan dapat mengurangi risiko infeksi saluran pernapasan dan gangguan pernapasan lainnya akibat polusi udara. Selain itu, menjaga kesehatan secara umum, termasuk berolahraga teratur, juga sangat penting dalam upaya menjaga kesehatan dan mengurangi dampak polusi udara.
Polusi udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius, seperti meningkatkan risiko kanker, menyebabkan asma, bronkitis kronis, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), pneumonia, penyakit jantung, gangguan kesehatan mental, gangguan autoimun, risiko keguguran, risiko bayi lahir prematur, menurunkan fungsi otak, dan iritasi mata dan hidung. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mengurangi dampak polusi udara menjadi sangat penting.
Meskipun polusi udara tidak selalu dapat dihindari sepenuhnya, mengikuti langkah-langkah di atas dapat membantu mengurangi risiko dan melindungi kesehatan kita. Jika mengalami gejala yang berkaitan dengan dampak polusi udara, segeralah mencari bantuan medis untuk penanganan yang tepat.***
Baca juga:
- 6 Alasan Jakarta jadi Tempat Paling Nyaman untuk Ditinggali
- 10 Cara Atasi Asma Secara Alami Tanpa Obat, Lakukan Latihan Pernapasan
Referensi: