Penyakit ambeien, juga dikenal sebagai wasir, adalah kondisi yang umum terjadi di sekitar dubur dan rektum.
Ambeien terjadi ketika pembuluh darah di daerah tersebut membengkak dan meradang. Untuk mencegah ambeien dan mengurangi gejala yang tidak nyaman, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat diambil.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah penyakit ambeien sebagaimana dilansir dari laman Mayo Clinic:
1. Tingkatkan Serat dalam Dietmu
Kurangnya serat dalam diet merupakan salah satu faktor resiko utama dalam perkembangan ambeien.
Serat membantu meningkatkan volume tinja dan memperlancar gerakan usus, mengurangi tekanan pada daerah dubur dan rektum.
Konsumsi makanan kaya serat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah konstipasi, yang dapat menyebabkan ambeien.
2. Minum Cukup Air
Memastikan asupan cairan yang cukup penting dalam pencegahan ambeien. Air membantu menjaga tinja tetap lembut dan mudah dikeluarkan saat buang air besar.
Konsumsi air yang cukup juga membantu menjaga kelembapan di dalam tubuh, sehingga mencegah kekeringan yang dapat menyebabkan konstipasi.
3. Hindari Menunda Buang Air Besar
Menunda buang air besar dapat menyebabkan tinja menumpuk di usus besar, yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada daerah dubur dan rektum.
Usahakan untuk pergi ke toilet segera saat merasakan dorongan untuk buang air besar.
Jika kamu sering merasa kesulitan buang air besar, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
4. Pertahankan Berat Badan yang Sehat
Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan resiko terjadinya ambeien.
Menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan olahraga teratur dapat membantu mengurangi tekanan pada daerah dubur dan rektum.
Jika kamu mengalami masalah berat badan, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat.
5. Jaga Aktivitas Fisik yang Teratur
Olahraga teratur dapat membantu menjaga sistem pencernaan berfungsi dengan baik dan mencegah konstipasi.
Aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, berenang, atau bersepeda dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah ke daerah tubuh yang penting untuk mencegah ambeien.
Lakukan setidaknya 30 menit olahraga ringan hingga sedang setiap hari.
6. Hindari Mengejan (Ngeden) yang Berlebihan
Mengejan (ngeden) dengan keras saat buang air besar dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di daerah dubur dan rektum.
Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan peradangan yang mengarah pada ambeien. Untuk mencegah ini, hindari mengejan terlalu keras saat buang air besar.
Cobalah untuk rileks dan menggunakan teknik pernapasan yang dalam untuk membantu tinja keluar dengan lancar.
7. Hindari Peregangan Berlebihan saat Mengangkat Beban Berat
Mengangkat beban berat dengan cara yang salah atau dengan menerapkan peregangan berlebihan pada otot perut dan panggul juga dapat meningkatkan resiko terjadinya ambeien.
Pastikan untuk menggunakan teknik yang benar saat mengangkat beban berat, seperti membungkuk lutut dan menggunakan otot-otot kaki dan punggung untuk mengurangi tekanan pada daerah dubur.
8. Gunakan Toilet dengan Benar
Caramu menggunakan toilet juga dapat mempengaruhi resiko terjadinya ambeien. Hindari duduk terlalu lama di toilet, karena ini dapat menyebabkan tekanan berlebih pada daerah dubur dan rektum. Selain itu, jangan mengejan terlalu keras saat berada di toilet.
Jika buang air besar tidak terjadi dalam beberapa menit, sebaiknya bangun dan mencoba lagi nanti.
9. Hindari Menggunakan Tisu Toilet yang Kasar
Penggunaan tisu toilet yang kasar atau menggosok terlalu keras saat membersihkan daerah dubur dapat menyebabkan iritasi dan peradangan, yang dapat memperburuk gejala ambeien.
Gunakan tisu toilet yang lembut atau basah yang lebih lembut pada kulit. Setelah membersihkan, pastikan untuk mengeringkan daerah dubur dengan lembut menggunakan handuk bersih atau tisu lembut.
10. Konsultasikan dengan Dokter atau Ahli Kesehatan
Jika kamu memiliki riwayat ambeien atau memiliki gejala yang mencurigakan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan.***
Penulis: Rian Ade Maulana
Editor: Niqi Carrera
Referensi:
–