Sulami ‘Manusia Kayu‘ asal Sragen meninggal dunia pada 12 Juni 2023 di usia 42 tahun. Sebelum meninggal, berdasarkan laporan Tempo, kondisinya normal tanpa penyakit lain selain penyakit kakunya.
Sulami disebut ‘Manusia Kayu’ karena menderita penyakit aneh yang membuat tubuhnya kaku dan tidak bisa bergerak selama puluhan tahun.
Penyakit kaku telah dialami Sulami sejak ia masih di bangku sekolah dasar dengan sebagian tubuh yang sulit digerakan seperti jari kaki dan lutut saja. Semakin lama, seluruh anggota tubuhnya menjadi kaku dan Sulami hanya dapat berbaring di tempat tidur sejak 18 tahun silam.
Menurut Dokter RSUD Dr Moewardi Surakarta, Arif Nurudin yang menanganinya, Sulami mengalami kelainan berupa autoimun yang langka. Wanita asal Sragen ini mengalami peradangan tulang belakang dan sendi yang dalam istilah medis disebut ankylosis spondylitis.
Berdasarkan penjelasan Dokter Arif, peradangannya membuat ruas tulang belakang menyatu seperti dahan pohon bambu. “Kelainan yang dialami Sulami disebut dengan istilah bamboo spine”
Ankylosing Spondylitis (AS)
Ankylosing Spondylitis (AS) adalah jenis arthritis yang kronis dan inflamasi yang biasanya mempengaruhi tulang belakang. AS dapat menyebabkan peradangan pada persendian antara tulang belakang, sehingga menyebabkan nyeri punggung, keterbatasan gerakan, dan kaku pada daerah tulang belakang.
Selain itu, AS juga dapat mempengaruhi sendi lainnya, seperti pinggul, bahu, dan lutut. Kondisi ini sering kali mempengaruhi orang dewasa muda dan memiliki hubungan dengan faktor genetik.
Gejala Ankylosing Spondylitis (AS)
Dilansir dari hopkins medicine, belum diketahui secara pasti penyebab AS. Namun peneliti menyebut genetika ikut berperan. AS lebih sering terjadi pada orang berusia 17 hingga 35 tahun. Ini juga dapat terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang lebih tua. Penyakit ini juga lebih banyak menyerang pria muda daripada wanita.
Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan AS:
Nyeri punggung: Nyeri punggung adalah gejala utama AS. Awalnya, nyeri dapat terasa di daerah pinggang atau panggul, dan kemudian menyebar ke atas tulang belakang. Nyeri dapat bersifat kronis atau terjadi dalam periode yang berfluktuasi.
Stiffness (kekakuan): Kekakuan tulang belakang adalah gejala khas AS. Biasanya, kekakuan terasa lebih buruk di pagi hari atau setelah istirahat yang lama. Kekakuan dapat mempengaruhi mobilitas tulang belakang dan menyebabkan kesulitan dalam melakukan gerakan atau membungkuk.
Peradangan sendi: AS dapat menyebabkan peradangan pada sendi, terutama sendi panggul dan sendi di daerah tulang belakang. Hal ini dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerakan sendi.
Posture abnormal: Seiring perkembangan AS, tulang belakang dapat mengalami perubahan yang mempengaruhi postur tubuh. Misalnya, terjadi kemiringan kepala, bungkuk punggung, atau miringnya tulang belakang ke samping. Hal ini dapat mengakibatkan postur tubuh yang tidak normal.
Kelelahan: Beberapa orang dengan AS mengalami kelelahan yang berkepanjangan. Kelelahan ini dapat disebabkan oleh peradangan kronis atau gangguan tidur yang terkait dengan nyeri dan ketidaknyamanan.
Gejala ekstra-artikular: AS juga dapat mempengaruhi organ dan sistem lain di luar tulang belakang. Beberapa gejala ekstra-artikular yang mungkin terjadi termasuk peradangan mata (uveitis), peradangan usus (kolitis), dan gangguan jantung.
Pengobatan Ankylosing Spondylitis
Dilansir dari nhs.uk, pengobatan untuk AS melibatkan kombinasi dari latihan, fisioterapi, dan obat.
Latihan fisik: Latihan dan fisioterapi dapat membantu menjaga fleksibilitas dan kekuatan tulang belakang serta mengurangi nyeri dan kaku. Program latihan khusus seperti latihan postur dan peregangan tulang belakang sering direkomendasikan untuk penderita AS.
Fisioterapi : Bagian penting dalam merawat AS adalah fisioterapi. Seorang fisioterapis dapat memberi saran tentang latihan yang paling efektif dan menyusun program latihan yang cocok bagi penderita AS.
Obat : Ada beberapa pilihan obat untuk penderita AS di antaranya OAINS seperti ibuprofen dan naproxen, obat antiinflamasi biologis, dan obat penghambat Janus kinase (JAK).
Itulah gejala dan pengobatan untuk Ankylosing Spondylitis. Setiap orang mungkin memiliki kebutuhan dan respons yang berbeda terhadap pengobatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau reumatologis untuk merencanakan pengobatan yang sesuai dengan kondisi dan gejala penderita AS.***
Baca Juga :
- 7 Penyebab Asam Lambung dan Cara Mengatasinya
- Pusing dengan Rambut Rontok? Yuk Cari Tahu Apa Saja Penyebabnya
- Perbandingan Biaya Kuliah Kedokteran di PTN Terbaik Indonesia, Mana yang Lebih Mahal?
Penulis : Sara
Sumber ; nhs.uk, hopkinsmedicine.org, tempo.co