Beberapa waktu lalu, media sosial Twitter ramai membahas tentang pembalut khusus urine. Produk tersebut memang masih belum lazim dijumpai di Indonesia berbeda dengan pembalut menstruasi yang bisa dijumpai di toko-toko.
Banyak netizen yang bertanya-tanya mengenai kegunaan dan fungsi dari pembalut tersebut, dan mungkin Anda juga salah satunya. Lalu, seperti apa pembalut khusus urine itu? Dilansir dari berbagai sumber, inilah penjelasannya.
Apa itu pembalut khusus urine?
Pembalut khusus urine merupakan salah satu produk yang dikhususkan untuk orang dengan masalah kesehatan yaitu inkonsistensi urin, atau juga dikenal sebagai beser. Produk ini serig digunakan para penderita yang masih dalam tingkat rendah hingga sedang untuk kenyamanan saat beraktivitas sehari-hari.
Selain untuk orang yang mengalami beser, pembalut ini juga bisa digunakan saat mengalami anyang-anyangan atau buang air kecil dalam jumlah sedikit tapi sering. Orang yang sedang dalam keadaan darurat, misalnya saat perjalanan jauh juga bisa menggunakan produk ini.
Secara bentuk, pembalut khusus urine tidak jauh berbeda dengan pembalut yang umumnya digunakan wanita saat menstruasi. Produk ini juga memiliki perekat untuk ditempelkan ke celana dalam. Hampir sama seperti popok bayi, pembalut ini dilengkapi permukaan dengan daya serap tinggi sehingga kulit tidak akan terasa lembab dan teriritasi.
Perbedaan dengan pembalut menstruasi
Meskipun sekilas terlihat sama, pembalut khusus urine memiliki perbedaan dibandingkan pembalut menstruasi yang umum dijumpai. Diantaranya adalah:
Daya serap
Secara umum, kecepatan daya serap pembalut khusus urine jauh lebih baik dibandingkan pembalut menstruasi. Sebab, pembalut ini dirancang khusus untuk menampung kencing yang volumenya lebih banyak, encer, dan cepat keluar dibandingkan darah menstruasi.
Pengontrol bau
Kedua jenis pembalut tersebut sama-sama dirancang dengan teknologi untuk mengontrol bau yang timbul. Namun, secara umum pembalut khusus urine dilengkapi dengan teknologi di bagian permukaan dan dalamnya untuk menutupi bau pesing yang timbul. Anda tidak perlu khawatir dengan bau pesing yang timbul jika menggunakan pembalut tersebut.
Perlindungan dari kebocoran
Hampir sama seperti pembalut menstruasi, pembalut ini juga dilangkapi dengan kerutan elastis untuk mencegah kencing merembes ke pakaian. Bentuknya yang mirip dengan pelindung di popok bayi membuat kencing bisa terserap ke pembalut dengan mudah.
Cara memasang pembalut khusus urine
Sebelum memasang, Anda perlu memperhatikan langkah-langkah berikut.
- Pakai celana dalam sampai sebatas lutut. Usahakan agar pakaian tetap kering agar nyaman.
- Gunakan kain handuk yang bersih dan lembap untuk mengelap area genital, pantat, dan paha dalam. Jika sudah selesai, keringkan dengan handuk atau tisu kering.
- Buka kemasan pembalut dan ratakan setiap lipatannya dengan tangan agar terasa nyaman ketika digunakan.
- Tempelkan bagian yang berperekat ke bagian dudukan celana dalam. Pastikan perekat sudah menempel dengan sempurna dan tidak membentuk kerutan di celana dalam.
- Pakai celana dalam seperti biasa dan pastikan Anda sudah memasangnya dengan benar.
Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan pembalut khusus urine
Dilansir dari Twitter, Anda perlu memperhatikan poin-poin berikut sebelum memakai pembalut khusus urine.
-
Lakukan test patch
Selalu lakukan test patch untuk memastikan apakah produk tersebut cocok dengan Anda. Gunakan pembalut dan coba untuk kencing saat menggunakannya. Apabila tidak terjadi kebocoran, maka Anda bisa menggunakan pembalut tersebut.
Test patch ini juga berfungsi untuk memastikan apakah Anda mengalami iritasi dari penggunaan pembalut tersebut.
-
Hanya gunakan saat volume kencing sedikit
Meskipun daya tampung dan serap pembalut ini lebih tinggi dari pembalut menstruasi, jika volume kencing Anda banyak maka sebaiknya tidak menggunakan produk tersebut. Anda bisa menggunakan celana dalam khusus untuk menampung urine yang bentuknya hampir sama seperti popok bayi sebagai alternatif.
-
Segera ganti pembalut untuk mencegah iritasi
Saat Anda merasakan pembalut sudah penuh, segera ganti dengan yang baru. Rata-rata pembalut ini perlu diganti sekitar 3 hingga 4 jam, tergantung dari volume kencing yang keluar.
Jika Anda tetap menggunakan pembalut yang sudah lembap, maka risiko iritasi kulit akan meningkat. Tak hanya itu, pembalut yang sudah penuh dengan urine sudah tidak mampu menyerap cairan dan akan menggembung. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan saat dipakai. ***
Baca Juga :
- Hubungan Seks saat Menstruasi: Dampak dan Risikonya
- BPJS Kesehatan Dihapus, Digantikan dengan KRIS, Berapa Iurannya?
- Cara Efektif Menjaga Kesehatan Kulit Saat Cuaca Panas Ekstrem
Penulis: Habibah
Editor: Alan
****
Referensi:
Comments 1