SURATDOKTER.com – Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang mempengaruhi cara tubuh mengelola gula darah. Pengelolaan diabetes yang baik memerlukan peran aktif pasien dalam menjaga gaya hidup sehat dan mematuhi rencana pengobatan.
Namun, terdapat lima kesalahan fatal yang sering dilakukan pasien diabetes yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
Kesalahan 1: Menganggap Obat sebagai Terapi Utama
Salah satu kesalahan umum yang dilakukan pasien diabetes adalah menganggap obat-obatan sebagai satu-satunya terapi utama.
Padahal, pengobatan diabetes seharusnya holistik dan mencakup terapi diet atau nutrisi yang disertai aktivitas fisik.
Penting bagi pasien diabetes untuk memperhatikan pola makan dengan memperbanyak konsumsi buah dan sayur sedangkan untuk karbohidrat, protein, dan lemak dalam porsi yang seimbang atau secukupnya saja.
Selain itu, sertakan aktifitas fisik atau olahraga ringan, tidak perlu berat. Jalan kaki selama minimal 30 menit, minimal 3 kali dalam seminggu secara konsisten sudah cukup untuk mendukung terapi dan membantu mengontrol gula darah.
Kesalahan 2: Berhenti Minum Obat Ketika Gula Darah Normal
Kesalahan lainnya adalah berhenti minum obat ketika gula darah sudah mencapai nilai normal. Pasien seringkali menganggap bahwa gula darah normal berarti mereka telah sembuh dan tidak lagi memerlukan obat-obatan.
Padahal, obat-obatan mungkin berkontribusi pada pencapaian gula darah normal, sehingga penting untuk tetap mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.
Berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter dapat menyebabkan lonjakan gula darah menjadi tinggi dan risiko komplikasi jangka panjang. Jadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter apakah perlu penyesuaian dosis atau tidak (dosis obat dikurangi).
Kesalahan 3: Salah Kaprah Mengenai Insulin
Banyak pasien diabetes yang salah kaprah mengenai insulin. Mereka beranggapan bahwa insulin hanya diperlukan bagi pasien diabetes yang sudah parah.
Kutipan dari pernyataan dr.Doddy Rizki Nugraha,Sp.PD dalam akun social medianya: “Kesalahan fatal pasien diabetes yaitu beranggapan bahwa suntik insulin diberikan untuk orang yang sudah parah.
Padahal ketika orang disarankan untuk penggunaan insulin, itu karena 50% pangkreas atau pabrik insulin dalam tubuh kita itu sudah tidak berfungsi.
Makanya untuk menggantikan insulin yang ada harus diberikan dari luar dan pemberian insulin ini bukan untuk orang yang parah tapi untuk mencegah menjadi parah.”
Penting bagi pasien untuk mendiskusikan penggunaan insulin dengan dokter, karena keputusan penggunaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing pasien.
Baca juga: 7 Kiat Mengatasi Mual atau Muntah Setelah Minum Obat: Tips yang Efektif untuk Kesehatan Anda
Kesalahan 4: Mengabaikan Pentingnya Pengukuran Rutin
Kesalahan lain yang sering dilakukan pasien diabetes adalah mengabaikan pentingnya pengukuran rutin, terutama dalam hal memantau gula darah.
Pasien seringkali merasa baik-baik saja dan menganggap tidak perlu melakukan pengukuran secara teratur.
Padahal, pemantauan gula darah yang rutin sangat penting untuk mengetahui bagaimana tubuh merespons pengobatan dan perubahan gaya hidup.
Pengukuran rutin membantu pasien dan tim medis mengidentifikasi perubahan gula darah yang perlu ditangani lebih lanjut.
Kesalahan 5: Tidak Memperhatikan Pencegahan Komplikasi Jangka Panjang
Kesalahan fatal lainnya adalah ketika pasien diabetes tidak memperhatikan upaya pencegahan komplikasi jangka panjang.
Diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, gagal ginjal, masalah penglihatan, dan luka yang sulit sembuh.
Pasien seringkali terlalu fokus pada mengontrol gula darah saat ini tanpa memperhatikan langkah-langkah pencegahan untuk menghindari komplikasi yang lebih serius.
Pencegahan komplikasi jangka panjang termasuk menjaga HbA1c di bawah 7, mengontrol tekanan darah, menjaga berat badan sehat, dan menghentikan kebiasaan merokok.
Kesimpulan
Dalam mengelola diabetes, pasien perlu menghindari kesalahan-kesalahan fatal yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
Menganggap obat sebagai satu-satunya terapi utama, berhenti minum obat ketika gula darah normal, dan salah kaprah mengenai penggunaan insulin merupakan kesalahan yang harus dihindari.
Selain itu, penting bagi pasien untuk melakukan pengukuran gula darah secara rutin dan memperhatikan langkah-langkah pencegahan komplikasi jangka panjang.
Dengan memahami dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, pasien diabetes dapat mengelola kondisinya dengan lebih baik, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi risiko komplikasi yang serius.
Selalu berkonsultasi dengan tim medis untuk mendapatkan panduan dan perawatan terbaik yang sesuai dengan kondisi masing-masing.
Baca Juga:
- Resep Olahan Singkong, Jagung, dan Ubi Aman untuk Penderita Diabetes
- Ini Makanan Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi yang Aman Untuk Penderita Diabetes
- 4 Penyakit kronis yang bisa saja bersemayam dalam tubuh kita, gejalanya tampak sepele
Penulis: Sri Anggun
Editor: Niqi Carrera
Referensi:
- American Diabetes Association. (2021). Standards of Medical Care in Diabetes – 2021. Diabetes Care, 44(Supplement 1), S1-S232. DOI: 10.2337/dc21-S000
- Qaseem, A., Barry, M. J., Humphrey, L. L., & Forciea, M. A. (2017). Oral Pharmacologic Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus: A Clinical Practice Guideline Update From the American College of Physicians. Annals of Internal Medicine, 166(4), 279-290. DOI: 10.7326/M16-1860
- International Diabetes Federation. (2019). IDF Diabetes Atlas 9th Edition. Brussels, Belgium: International Diabetes Federation. ISBN: 978-2-930229-87-4.