Banyak ibu yang terkadang mulai merasa kelelahan dengan jadwal yang padat, malam tanpa tidur, dan yang pasti adalah sebuah kebosanan yang intens.
Tidak dipungkiri bagi semua ibu, anak adalah kegembiraan dan cahaya hidupnya. Ibu pasti sangat bersyukur dikaruniai seorang anak yang lucu dan menggemaskan, namun terkadang para ibu mulai menilai dirinya sebagai orang tua yang buruk karena merasa bosan dengan rutinitasnya sebagai ibu.
Berikut ini akan dipaparkan lima alasan mengapa banyak ibu bosan menjadi ibu dilansir dari yourtango.com.
1. Rutinitas tanpa akhir
Pengulangan rutinitas yang baik untuk anak dan menciptakan keterikatan yang aman antara pengasuh dan anak – stabilitas, rutinitas, konsistensi, dan keandalan, juga bisa menjadi sangat membosankan bagi para ibu. Bahkan ketika anak bertambah besar, ibu dapat mulai merasa seperti berada dalam siklus pekerjaan rumah yang tidak pernah berakhir, seperti memberi makan, menjalankan tugas, menangani hal-hal biasa hingga situasi darurat dan menjaga semuanya tetap teratur.
Meskipun ibu mungkin menjadi dewi multitasking, kurangnya variasi yang merangsang dapat menyebabkan kebosanan dan kemonotonan.
2. Ibu tidak mengakui bagian penting dari identitas sebagai ibu
Banyak ibu menutup atau memungkiri bagian dari diri mereka sendiri, untuk menjadi ibu yang “baik”. Mungkin ada sesuatu yang dulu disukai yang sekarang terasa seperti ketidaksesuaian dengan menjadi ibu. Apakah gairah lama benar-benar siap untuk pensiun atau apakah itu sesuatu yang menurut seorang ibu “terlarang” untuk dilakukan sekarang karena sudah menjadi orang tua?
Banyak ibu mengesampingkan pengembangan dirinya dalam hal artistik, kreatif atau intelektual selama menjadi ibu, berpikir itu semua tdak penting sama sekali, atau bahkan terlalu egois untuk dipertimbangkan.
3. Interaksi dengan orang dewasa yang terbatas
Meskipun kini orang memiliki lebih banyak cara untuk terhubung secara virtual, seperti yang diketahui dengan baik dari pandemi, masih ada perbedaan besar antara melakukan percakapan online dan perasaan bersahabat secara langsung. Kesepian dan kebosanan bisa menjadi pukulan berat saat ibu tidak mendapatkan rangsangan dan percakapan orang dewasa yang dibutuhkan untuk merasa terhubung, didengar, dan dilihat.
Jika seorang ibu merasa benar-benar terisolasi, mandek, dan bosan, ada baiknya untuk berusaha menghubungi dan menetapkan tanggal mingguan agar bisa terhubung dengan teman atau seseorang yang dapat ditemui secara langsung.
Baca Juga: TikTok dan Anak-Anak: Menyingkap Risiko Roleplay yang Mengkhawatirkan
Bergabung dengan kelompok pendukung untuk orang tua di mana ibu dapat berbagi pengalaman dan perasaan yang dapat mengurangi rasa kesepian. Jika lebih suka berbicara tentang apa pun selain mengasuh anak, bisa juga bergabung dengan klub buku atau pertemuan lain yang terkait dengan salah satu minat ibu untuk dapat menciptakan peluang untuk mendapatkan dukungan, stimulasi intelektual, dan membuat koneksi baru yang menginspirasi.
4. Kurangnya waktu pribadi
Ingat hari-hari ketika tidak ada yang mengetuk pintu kamar mandi dan ibu bisa mandi selama yang diinginkan? Atau memiliki ruang yang tenang dan pribadi untuk fokus membaca buku atau menulis jurnal?
Saat ibu merasa tidak punya waktu untuk diri sendiri, kebosanan dengan kesempatan terbatas yang dimiliki .
Terutama untuk perawatan diri dan ekspresi pribadi dapat dengan cepat berubah menjadi frustasi dan kemarahan.
Carilah bantuan dari anggota keluarga, teman, dan/atau pasangan untuk menyisihkan waktu yang dibutuhkan sekedar untuk berolahraga, bersantai, atau melepaskan diri dari tekanan mengasuh anak.
5. Telah meninggalkan tujuan sebagai ibu
Menjadi ibu dan mengasuh anak adalah pekerjaan penuh waktu, bahkan jika ibu memiliki pekerjaan atau karier lain. Pengasuhan, kepedulian, dan pengabdian tidak berakhir, bahkan saat anak atau anak-anak telah tumbuh. Seringkali ada tekanan dan penyebab stres baru saat anak mencapai pencapaian baru. Tujuan ibu sendiri mungkin berada di luar jangkauan atau malah kabur.
Kurangnya komitmen terhadap tujuan yang terkait dengan pertumbuhan pribadi ibu.
Hal ini dapat membuat seorang ibu merasa bosan, mati rasa, terputus, dan terlepas.
Kebosanan bisa menjadi bagian normal dari keibuan, tetapi tidak harus terasa seperti hari groundhog setiap hari. Meluangkan waktu untuk mencari dukungan, terhubung dengan orang lain yang memiliki pengalaman serupa.
Selain itu juga terhubung kembali dengan tujuan dan minat pribadi Anda yang mendalam.
Dengan demikian dapat membantu memperbarui tujuan dan makna di hari-hari yang mencakup anak-anak dan jiwa seorang ibu.***
Baca Juga:
- Mengenal Makanan Sehat yang Dianjurkan untuk Ibu Hamil
- Motif Dokter Gigi di Bali yang Melakukan Aborsi Ribuan Wanita
- Olahraga untuk Ibu Hamil yang Aman
Penulis: Niqi Carrera
Referensi:
- https://www.yourtango.com/self/why-women-get-bored-motherhood?utm_medium=amp-mid-recent-block